Berbohong Soal Baku Tembak di Duren Tiga, Kombes Pol Budhi Kini Bernasib Malang

Berbohong Soal Baku Tembak di Duren Tiga, Kombes Pol Budhi Kini Bernasib Malang

Eks Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto --

JAKARTA- Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengonfirmasi bahwa pihaknya sudah menempatkan Kapolres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) nonaktif Kombes Budhi Herdi Susianto ditempatkan khusus yang ada di Mako Brimob Polri.

Tindakan itu dilakukan kepada Kombes Budhi lantaran yang bersangkutan telah membuat rekayasa terkait dugaan pelanggaran kasus pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir J.

Tim Inspektorat Khusus (Irsus) Polri kini sudah selesai melakukan gelar perkara terhadap Kombes Budhi, sehingga setelahnya yang bersangkutan ditahan di tempat khusus yang ada di Mako Brimob.

Bukti kuat telah ditemukan Irsus terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan Budhi Herdi di kasus pembunuhan Brigadir J.

"Ya betul (Budhi Herdi ditempatkan khusus)," ucap Dedi Prasetyo pada Senin, 22 Agustus 2022.

Pelanggaran Budhi Herdi bermula dari Budhi adanya konferensi pers yang dilakukannya, tetapi ia menyebut bahwa Brigadir J tewas karena terjadinya baku tembak antar polisi.

Sekarang, faktanya adalah Brigadir J tewas karena ditembak dan tidak ada sama sekali drama adu tembak.

Justru adanya baku tembak merupakan sebuah skenario yang direkayasa dan sudah disiapkan oleh Ferdy Sambo.

Brigadir J justru ditembak mati oleh Bharada E karena diberi perintah langsung oleh Ferdy Sambo di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Sebelumnya, Irjen Pol Dedi Prestyo coba meluruskan soal pemberitaan penemuan CCTV di kasus penembakan antar Polisi yang menewaskan Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat (Brigadir J)

Ternyata CCTV yang ditemukan berbeda dengan yang diungkap Kombes Pol Budhi Herdi Susianto beberapa waktu lalu.

"Saya perlu meluruskan juga masih ada beredar di beberapa media yang menyebutkan bahwa CCTV rusak kemudian kenapa ditemukan CCTV yang lain?  Ini saya mau meluruskan kepada media biar tidak lagi ada berpesepsi yang berbada lagi sehingga muncul spekulasi lagi yang buat permasalahan ini tidak clear," buka Irjen Pol Dedi, kepada wartawan, Sabtu 23 Juli 2022.

Menurut Irjen Pol Dedi, CCTV yang rusak sesuai dengan apa yang di sampaikan Kapolres Metro Jakarta Selatan adalah CCTV yang di TKP. 

Jadi CCTV yang baru ditemukan itu adalah CCTV yang berbeda atau CCTV di lain lokasi.

Sumber: