RADAR JABAR, Sukabumi, Jamkesnews – Inovasi layanan digital BPJS Kesehatan terus memberikan dampak positif bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Salah satu inovasi yang kini semakin dimanfaatkan peserta adalah fitur antrean online di aplikasi Mobile JKN yang terhubung langsung dengan Anjungan Pendaftaran Mandiri (APM) atau biasa disebtu KIOSK di RSUD Jampangkulon.
Integrasi sistem ini memberi pengalaman baru yang lebih cepat, tertib, dan mudah bagi peserta yang datang untuk berobat. Perubahan besar ini dirasakan langsung di RSUD Jampangkulon.
Supyana, petugas rumah sakit yang telah 20 tahun bertugas di bagian pendaftaran antrean, menjadi saksi bagaimana teknologi mengubah alur pelayanan. Ia menyaksikan bagaimana peserta yang awalnya bingung kini justru terbantu dengan kemudahan digital.
“Saat antrean online pertama kali diberlakukan, banyak peserta masih bingung bagaimana cara mengaksesnya. Mereka datang bertanya satu per satu, takut salah memilih menu atau salah memasukkan data. Namun seiring berjalannya waktu, alhamdulillah hampir seluruh peserta kini memahami cara menggunakannya dan memanfaatkannya dengan baik,” ungkap Supyana.
BACA JUGA:Wali Murid Geruduk SDN Pajeleran 01, Diduga Ada Diskriminasi Nilai
BACA JUGA:Etle di Flyover Cibinong akan Beroperasi pada 1 Januari 2026
Sebelum hadirnya inovasi digital, suasana antrean di rumah sakit sering kali padat sejak pagi. Peserta rela datang lebih awal hanya untuk memastikan mendapat nomor antrean lebih cepat.
Kondisi yang berdesakan bukan hanya membuat peserta tidak nyaman, tetapi juga memperlambat alur kerja petugas. Kini, situasi tersebut menjadi jauh lebih tertata.
“Dulu peserta berebut nomor antrean, kadang sampai berdesakan. Waktu tunggunya lama, bisa sampai lima menit per orang. Setelah ada Mobile JKN, peserta bisa ambil nomor antrean dari rumah sambil beraktivitas, dan saat tiba di rumah sakit tinggal check-in, masukkan nomor peserta, lalu scan sidik jari. Semua selesai hanya dalam waktu sekitar satu menit,” jelas Supyana.
Perkembangan teknologi di bidang administrasi kesehatan ternyata juga memberikan manfaat besar bagi tenaga administrasi. Jika sebelumnya petugas harus melakukan input data secara manual yang memakan waktu, kini sistem langsung mengintegrasikan data peserta secara otomatis. Hal ini membuat efisiensi kerja meningkat dan potensi kesalahan pencatatan berkurang.
“Dari sisi administrasi kami sangat terbantu. Data peserta otomatis masuk ke sistem sehingga petugas tidak perlu lagi mengetik satu per satu. Prosesnya lebih cepat dan efisien, dan tenaga kesehatan bisa segera menangani pasien tanpa harus menunggu lama proses administrasinya seperti dulu,” ujar Supyana.
Ia kemudian menggambarkan suasana alur kedatangan peserta di RSUD Jampangkulon setelah digitalisasi diterapkan. Setiap peserta yang tiba kini diarahkan untuk melakukan scan barcode di pintu masuk sebagai tanda check-in.
Sistem yang lebih tertib ini membuat peserta memiliki gambaran yang lebih jelas tentang alur pelayanan yang harus diikuti.
“Peserta cukup scan barcode yang tersedia, lalu antre di depan KIOSK untuk cetak ESEP. Saya memantau dan mencetak ESEP yang sudah muncul di sistem. Prosesnya sederhana, cepat, dan peserta terlihat jauh lebih nyaman serta tidak lagi kebingungan seperti dulu,” tuturnya.
Efisiensi waktu pelayanan juga menjadi salah satu dampak besar dari penerapan sistem baru ini. Dengan alur yang lebih cepat dan efisiensi waktu, jumlah peserta yang dapat ditangani dalam rentang waktu pagi hari meningkat drastis. Hal ini berdampak positif terhadap distribusi pelayanan di poli-poli yang ada.