RADAR JABAR - Kepala Sekolah SD IT Roudlotul Jannah, Edi Sutisna mengungkapkan, aksi damai yang dilakukan oleh para orang tua murid sangat di luar ekspektasi.
Kata dia, tidak ada sama sekali yang menggerakan para orang tua untuk melakukan aksi damai. Ia menutur, kegaiatan tersebut berasal dari keresahan orang tua.
"Jadi ini memang murni dari keresahan orang tua, Bapak Ibu ya. Jadi murni dari keresahan orang tua yang anak-anaknya harusnya mendapatkan hak," ungkap Edi di Ciawi, pada Selasa (19/8/2025).
Edi menuturkan, para guru sempat melakukan mogok kerja beberapa waktu lalu karena sudah tidak kuat karena peraturan baru dari yayasan.
"Nah kami mogok dalam beberapa hari kemarin, satu hari kemarin, karena kami udah nggak kuat sebetulnya," tuturnya.
Ia menjelaskan, aturan baru dari yayasan membuat dirinya dan para guru dilema dalam beberapa minggu terakhir. Tak hanya itu, Edi menambahkan, para guru sempat menangis tiap harinya.
BACA JUGA:Wali Murid Geruduk SD di Ciawi: Layangkan 3 Tuntutan
BACA JUGA:Bupati Bogor Rudy Susmanto Soroti Peningkatan Pelayanan di RSUD Idham Chalid Ciawi
Katanya, para orang tua wajar melakukan aksi damai dengan melayangkan tuntutan kepada pihak yayasan. Selain itu, dirinya melanjutkan, beberapa kali mediasi selalu deadlock.
"Dilemanya kenapa? Di satu sisi saya harus memikirkan anak-anak yang kami cintai. Itu kan buat seorang guru itu emang anak jadi tujuan kami. Tapi saya sebagai kepala sekolah nggak bisa juga melihat guru-guru saya nangis tiap hari," katanya.
"Maka saya kira orang tua wajar gitu. Aspirasinya harus didengar oleh yayasan. Dengan cara baik-baik udah berkali-kali kenapa kami memutuskan mengundurkan diri, karena dialog itu udah beberapa kali, mediasi beberapa kali nggak tercapai titik temu," lanjut dia.
Lebih lanjut, peraturan yang menjadi sorotan bagi para guru adanya sebuah aturan baru dengan tidak melibatkan mereka dalam rancangan tersebut.
Lalu, Edi juga diminta untuk menyosialisasikan peraturan baru tersebut tetapi dia menolaknya.
"Nah peraturan itu ujug-ujug ada, tiba-tiba ada. Dan saya harus disosialisasikan, bahkan saya nggak terlibat, saya nolak dong. Namanya aturan itu biasanya kan ada partisipasi warga sekolah dong, dimanapun. Bahkan di perusahaan itu pasti ada partisipasi serikat, pegawai gitu kan. Ini nggak ada," jelasnya.