Dampak tersebut, terjadi dikarenakan jembatan di atas drainase menuju kios dan toko telah dibongkar, sedangkan perbaikan tak kunjung ada lanjutan.
Melalui pantauan Jabar Ekspres di lokasi, proyek yang katanya akan menormalisasi drainase, baru sebatas mengbongkar jembatan-jembatan di atas saluran air baik ke toko, kios, bengkel, material, rumah di pinggir jalan atau pun akses masuk menuju gang pemukiman.
Sedangkan melalui penelusuran, terkait dana anggaran pada proyek normalisasi drainase di Jalan Raya Rancaekek-Majalaya, Desa Rancaekekwetan tak ada keterangan detil.
Dugaan proyek asal-asalan tersebut kian mencuat, selain karena tak adanya papan informasi pelaksanaan, DPRD yang menyebutkan bahwa anggaran baru akan dibahas di APBD Perubahan.
Termasuk dari pernyataan Wakil Bupati Bandung, Ali Syakieb yang belum mengetahui faktor mangkraknya normalisasi drainase di Rancaekek tersebut.
"Nah itu harus saya cari tahu dulu, yang masalah mangkraknya apakah karena perubahan atau lainnya," beber Ali beberapa waktu lalu.
"Entar saya cari tahu, di daerah Rancaekek yak. Jadi kalau sekarang saya mungkin belum bisa berkomentar atau berstetmen lebih jauh lagi terkait masalah itu," tutupnya.