Sebelumnya diberitakan, pengerjaan normalisasi drainase, yang ada di wilayah ini, diduga proyeknya asal-asalan.
Pasalnya, pembongkaran sekaligus pengerukan sempat dilakukan saat bulan Ramadhan, tepatnya sejak Maret 2025 lalu.
Akan tetapi, penyelesaian proyek sampai saat ini masih sebatas harapan warga, sebab tak ada tindak lanjutnya.
Diketahui, sampai saat ini masih belum ada tanda-tanda proyek diselesaikan, saluran air dibiarkan terbuka dan puluhan warga terdampak pun kini kian menjerit mendesak agar penyelesaian cepat direalisasikan.
Puluhan warga kini masih menggunakan jembatan darurat dari kayu untuk menuju kios, toko, rumah dan pemukiman karena jembatan cor telah dibongkar.
Adapun di lokasi proyek normalisasi drainase tersebut, panjangnya mencapai 400 meter. Saluran air yang terbuka itu dihiasi spanduk-spanduk keluhan dan protes warga.
Bahkan, sekira 40 warga yang mengais rezeki khususnya di pinggir jalan terkena imbas, akibat adanya proyek yang mangkrak.