RADAR JABAR - Bupati Bandung, Dadang Supriatna, menepis anggapan bahwa genangan air yang muncul di kawasan Cidawolong, Desa Biru, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung merupakan banjir.
Kang DS sapaan akrabnya Dadang Supriatna menyebut genangan itu lebih disebabkan oleh persoalan teknis, bukan peristiwa banjir seperti yang sering terjadi sebelumnya.
“Setelah dicek ke lapangan, penyebab utamanya adalah jembatan. Jadi ini genangan, bukan banjir,” kata Kang DS di Soreang, Selasa 3 Juni 2025.
Ia menjelaskan, dalam sepekan terakhir hujan memang turun hampir setiap hari, dan sempat memunculkan genangan.
Namun, menurut Kang DS kondisi tersebut jauh lebih baik dibandingkan sebelum dilakukan normalisasi Sungai Cidawolong.
Ia menyebut, sejak normalisasi dimulai tiga minggu lalu, kawasan Cidawolong sudah menunjukkan perubahan signifikan.
BACA JUGA:Tegaskan Tak Ada Korupsi di Baznas Jabar
BACA JUGA:Lima Warga Kabupaten Bogor Terjangkit Covid-19
Jika sebelumnya hujan sebentar saja, lanjutnya, bisa membuat jalanan tak bisa dilalui, kini air tidak lagi menggenang lama.
“Sekarang meski hujan beberapa hari, tidak seperti dulu lagi. Ini sudah jauh lebih baik,” ujar Kang DS.
Meski demikian, ia mengakui masih ada hambatan teknis yang membuat air belum sepenuhnya cepat surut, salah satunya karena jembatan yang dinilai terlalu rendah.
“Jembatan itu harus dinaikkan. Kalau perlu, ditinggikan sampai satu meter,” tegasnya.
Terkait hal itu, ia menuturkan jika pemerintah kabupaten sudah berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Barat agar rencana peninggian jembatan bisa masuk ke dalam anggaran perubahan tahun 2025.
Lebih lanjut, dirinya juga mendorong kolaborasi lintas sektor dalam penanganan banjir. Ia menyampaikan rencana untuk melibatkan kalangan swasta lewat pendekatan Pentahelix.
“Nanti akan kami data 200 perusahaan yang siap mendukung. Kita akan bahas progresnya bersama-sama, supaya penanganan banjir ini lebih transparan dan terukur,” katanya.