"Jadi orang-orang tertentu dengan skill yang tidak begitu tinggi, mereka tidak akan bisa masuk ke dalam arena persaingan. Kenapa? Itu sudah diambil oleh orang-orang luar wilayah," kata Yogaprasta saat dihubungi, pada Senin (28/4/2025).
Kemudian, ia mengatakan, adanya kesenjangan antara angkatan kerja dengan lapangan kerja yang ada di Cibinong.
Dia menilai, tingginya pertumbuhan penduduk tidak dibarengi dengan lapangan kerja yang cukup tinggi.
"Saya rasa tidak sebanding antara pertumbuhan angkatan kerja dengan lapangan pekerjaan," ucapnya.
BACA JUGA:Samsat Cibinong Peroleh Pendapatan Sebesar Rp 41,4 Miliar dari Program Pemutihan Pajak
BACA JUGA:RSUD Cibinong Angkat Suara Soal Aksi Pencurian yang Timpa Keluarga Pasien
Jumlah lulusan dari pendidikan juga, sambung Yoga, tanpa memiliki keterampilan kerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri.
Yoga menduga, institusi pendidikan di Kabupaten Bogor harus lebih jeli dalam melihat kebutuhan keterampilan yang dibutuhkan pada dunia kerja.
"Jadi jangan sampai mencetak lulusan tapi kemudian yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasar itu yang harus tersinkronisasi dari sekolah dengan industri. Saya menduga seperti itu," katanya.