"Hanya saja kelemahan dari handphone itu, aplikasinya bebas. Ini yang menjadi persoalan. Sehingga bisa melihat pornografi, dan muncul keinginan. Ada kejadian akibat dibully, sehingga timbul rasa dendam untuk melakukan tindak kriminalitas. Hal itu harus kita kawal jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan," tuturnya.
BACA JUGA:Rakor Peningkatan PAD, Bupati Bandung Kang DS: Catat Mana Yang Belum Ada Izinnya
BACA JUGA:Bupati Bandung Kang DS: Dispusip Harus Terus Berikan Edukasi Kepada Masyarakat
Pihaknya juga berharap kepada Bunda Literasi di tingkat RW bisa turut memberikan pemahaman.
Selain itu, Ia juga sudah menginstruksikan kepada Kepala Dispusip Kabupaten Bandung, sebanyak 4.310 Bunda Literasi RW sudah diberikan BPJS Ketenagakerjaan.
"Tapi ingat jangan sampai double. Ada Bunda Literasi, kader PKK dan Posyandu," ucapnya.
Kang DS juga berharap kepada Dispusip, DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa), DP2KBP3A (Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) untuk melakukan konsolidasi supaya tidak ada yang menerima double terkait BPJS Ketenagakerjaan tersebut.
"Kalau kita hitung sudah ada 165.000 penerima BPJS Ketenagakerjaan selama kepemimpinan saya di sini. Nanti seniman akan mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan," jelasnya.
Pada kesempatan itu, Kang DS menyampaikan keinginan Presiden Prabowo untuk membuat Koperasi Desa Merah Putih.
"Informasi ini bagian dari literasi dan pembelajaran. Begitu juga bunda literasi menjelaskan lingkungan sehat, itu juga sama literasi," ungkapnya.
Tak hanya itu, orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini berharap bahwa dengan adanya lomba desa tidak hanya seremonial. Hal itu sesuai dengan harapan Gubenur Jabar.
"Lomba desa itu ada tiga besar di masing-masing kabupaten, siapa desa yang bersih dari sampah, siapa desa yang sehat lingkungannya, rumahnya, airnya dan lain sebagainya. Maka akan diberi bonus, satu desa Rp.7 miliar," katanya.
Menurutnya, gubernur menyebutnya desa istimewa, kalau di Kabupaten Bandung nanti ada desa Bedas.
"Minimal kita akan berikan Rp.5 miliar untuk desa tersebut. Sehingga kita berlomba untuk merubah karakter. Untuk itu, bunda literasi bisa mentransformasikan informasi terkait dengan program presiden, gubernur, bupati kepada masyarakat. Misalnya, tentang program makan bergizi gratis," ujarnya.