Edo dari ABK ke Musisi Jalanan hingga Peluang Emas Pemkot Bogor

Edo dari ABK ke Musisi Jalanan hingga Peluang Emas Pemkot Bogor

Musisi Jalanan, Edo, saat ditemui di Jalan Ir. H. Juanda, Kota Bogor. Foto: Regi--

RADAR JABAR - Kini, musisi jalanan mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Sikap pemerintah, dalam memberikan perhatian tersebut bertujuan agar para musisi jalanan memiliki tingkat kehidupan yang layak dan menjaga kondusifitas kota.

Salah satu musisi jalanan, yakni Edo, pria berumur 38 tahun, mengaku telah menjadi musisi jalanan sejak awal tahun 2000. Dia berasal dari Medan, mengadu nasib dengan debu jalanan dan riuh jalan yang akrab bagi para pengendara.

"Asli sih dari Medan Cuma saya lama waktu itu tinggal di Bogor. Tahun 2000 dari awal Saya Ngamen," kata Edo saat ditemui di Jalan Ir. H. Juanda, Kota Bogor, pada Selasa (29/7/2025).

Ia mengaku, pernah menjadi Anak Buah Kapal (ABK) semenjak 2010 hingga 2022, karena mendapat panggilan. Sejaka saat itu dia meninggalkan dunia musisi jalanan untuk sementara waktu.

Dia melanjutkan, pernah berlayar hingga ke Ambon dan Dobo untuk mengirimkan ikan Tuna ke daerah tersebut. Bahkan, Edo mengaku pernah berlayar juga ke wilayah Merauke. "Ikan tuna kadang saya ikut kapal yang namanya cumi, tapi ikut yang Merauke," lanjutnya.

Edo mengatakan, dirinya kembali ke daratan untuk menghilangkan rasa jenuhnya di laut. Ia kembali ke Bogor untuk bertarung dengan debu jalanan. "Balik lagi saya kesini liburan ya liburan aja lah soalnya jenuh," kata dia.

BACA JUGA:Umroh Kini Setiap Hari, Muslim101 dan Syawal Travel Hadirkan Solusi Tanpa Tunggu Musim

BACA JUGA:Patroman Tiger Club Banjar Rayakan 2 Dekade dengan Semangat Persaudaraan dan Kebanggaan Bikers

Setelah kembalinya ke Kota Bogor, Edo mendengar kabar, bahwasannya Pemkot Bogor akan melakukan penyeleksian musisi jalanan untuk tampil di taman kota ataupun kafe.

Menurut Edo, tindakan yang dilakukan oleh Pemkot Bogor sebagai salah satu cara penataan kota dan menciptakan kondusifitas

Edo menilai, tidak adanya musisi jalanan pada Angkutan Kota (Angkot) cukup bagus sebagai upaya penataan Kota Bogor.

"Pendapat saya bagus sebenarnya. Jadi biar gak ada lagi yang terkait yang namanya pengamen di angkot ya sebenarnya emang bagus juga ya pengamen diangkot gak ada," kata Edo.

Selain itu, ia juga menduga, memang ada beberapa musisi jalanan yang meresahkan para penumpang yang ada di dalam angkot. "Kenapa, pasti selalu aja ada yang namanya meresahkan," ucap dia.

Menurut Edo, para musisi jalanan yang mengais nafkah pada angkot terpaksa karena perihal perekonomian dan tidak adanya pekerjaan.

Sumber: