Personel yang terlibat bekerja dengan kompak dan terorganisir untuk memastikan kelancaran jalannya proses pembongkaran ini.
Selain itu, TNI AL juga mengerahkan tiga kapal khusus, yaitu kapal jenis Ranpur Amfibi LVT, yang difungsikan secara optimal untuk membantu proses pembongkaran pagar laut ini.
Kehadiran kapal-kapal ini menjadi elemen penting dalam mendukung operasional di lapangan, terutama dalam mengatasi berbagai tantangan yang muncul selama pembongkaran pagar laut berlangsung.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, telah memberikan penegasan bahwa pagar laut yang terletak di perairan Tangerang, Banten, ini akan dibongkar secara bersama-sama pada hari Rabu, tanggal 22 Januari.
Hal ini disampaikan setelah rapat koordinasi yang dilakukan bersama jajaran TNI AL dan pihak-pihak terkait lainnya.
Proses pembongkaran ini dilakukan sebagai langkah strategis untuk memastikan pengelolaan wilayah perairan yang lebih baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pada hari Senin, tanggal 20 Januari, Menteri Sakti Wahyu Trenggono melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai rencana pembongkaran pagar laut tersebut. Laporan tersebut disampaikan saat pertemuan di Istana Kepresidenan Jakarta.
Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mengadakan rapat koordinasi bersama jajaran TNI AL pada pagi hari Rabu, tanggal 22 Januari.
Setelah rapat tersebut, di hari yang sama pada siang hari, KKP dan TNI AL akan melanjutkan operasi pembongkaran pagar laut sepanjang 30,16 kilometer yang membentang di perairan Tangerang, Banten.