Kemitraan AS-Indonesia Tingkatkan Kualitas Susu dan Dukungan Program Gizi Nasional

Jumat 22-11-2024,13:01 WIB
Reporter : Salma Sepina Nurdini
Editor : Salma Sepina Nurdini

RADAR JABAR - Indonesia dan Amerika Serikat (AS) telah menjalin kerja sama strategis melalui program pendidikan dan pelatihan bagi peternak sapi perah lokal. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produksi susu serta mendukung inisiatif pemerintah Indonesia dalam program Makan Bergizi Gratis.

Duta Besar AS, Kamala Shirin Lakhdhir, menyatakan bahwa program ini mencerminkan hubungan kuat antara kedua negara yang didasari komitmen bersama terhadap inovasi dan keberlanjutan.

"Proyek Pendidikan AS-Indonesia ini merupakan bukti kemitraan yang kuat antara kedua negara kita, yang didasarkan pada komitmen bersama terhadap inovasi dan keberlanjutan," ujar Kamala dalam peluncuran program di Jakarta.

Kamala menyatakan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan alat kepada petani susu Indonesia, sehingga diharapkan tidak hanya memperkuat sektor pertanian, tetapi juga membantu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak melalui program gizi yang lebih optimal.

BACA JUGA:Wapres: Pemerintah Ciptakan Berbagai Kesempatan bagi Pemuda untuk Membangun Bangsa

BACA JUGA:PT Pertamina International Shipping Siapkan Dua Armada Kapal untuk Jaga Distribusi BBM di Akhir Tahun

"Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana keahlian bersama dapat mendorong perubahan yang berarti," tambanya.

Kolaborasi ini juga bertujuan memperkuat hubungan antara para pemimpin industri dan pemangku kepentingan, melibatkan berbagai pihak, termasuk Dewan Ekspor Susu AS (USDEC), Departemen Pertanian New Mexico (NMDA), New Mexico State University, serta mitra lokal seperti Global Dairy Alami, Cimory, dan Ultrajaya.

Program ini dirancang untuk membantu peternak sapi kecil di Indonesia meningkatkan praktik peternakan melalui pendidikan yang mencakup empat bidang utama: manajemen peternakan, nutrisi hewan, kualitas dan hasil susu, serta kesehatan hewan.

Yang pertama merupakan manajemen peternakan, yaitu peserta akan belajar tentang pengelolaan operasional, termasuk manajemen staf, kesejahteraan hewan, infrastruktur, kebersihan, dan sanitasi. Pelatihan ini juga mendorong pengembangan protokol untuk berbagi pengetahuan antarpetani.

BACA JUGA:FGD Bahas Tindak Lanjut Tidak Berlakunya TAP MPRS No. XXXIII/MPRS/1967 terhadap Pemulihan Nama Baik Soekarno 

BACA JUGA:Kunjungi Kantor Cikeas, Menteri Nusron Akan Perkuat SDM Kementerian ATR/BPN

Kedua ada pelatihan nutrisi hewan perah, yang mencakup strategi pemberian pakan, optimalisasi ransum, dan praktik diet tingkat lanjut guna meningkatkan produktivitas sapi perah serta mengurangi stres akibat perubahan iklim.

Ketiga ada, peningkatan kualitas dan hasil susu, yang memiliki materi mengenai teknik manajemen kawanan dan padang rumput inovatif serta solusi adaptasi terhadap tantangan iklim kepada Peternak.

Terakhir ada Kesehatan Hewan, yang memiliki fokus pada protokol pencegahan penyakit, manajemen wabah, pengobatan, vaksinasi, dan praktik kebersihan untuk memastikan kesejahteraan hewan.

Kategori :