10 Penyebab Hubungan Pertemanan Tidak Awet, Sering Dianggap Sepele

Minggu 03-11-2024,10:12 WIB
Reporter : Wanda Novi
Editor : Wanda Novi

Sebab, cara kita berbicara sangat menentukan kesan di mata orang lain. Anak muda sekarang mungkin lebih nyaman mengirim teks atau berbicara melalui aplikasi seperti WhatsApp, namun keterampilan berbicara langsung tetap penting, terutama jika Anda ingin meyakinkan pihak lain dalam sebuah proyek atau kerja sama.

Jika Anda tidak memiliki keterampilan komunikasi yang baik, sulit untuk meyakinkan mereka bahwa Anda adalah orang yang tepat untuk dipercayai atau diinvestasikan.

4. Menggunakan Ponsel Saat Berbicara

Ini adalah kebiasaan fatal. Generasi muda, khususnya Gen Z, perlu menyadari bahwa saat berbicara dengan seseorang, sangat penting untuk mematikan atau menjauhkan ponsel sehingga Anda dapat benar-benar fokus.

Jika Anda berada dalam pertemuan selama dua jam, pastikan tidak menyentuh ponsel selama waktu tersebut. Bayangkan berbicara dengan seseorang yang terus melihat ponsel—hal ini menunjukkan ketidakpedulian dan ketidakmenghargaan terhadap lawan bicara Anda, kecuali Anda meminta izin terlebih dahulu.

Meski sederhana, hal seperti ini bisa sangat berpengaruh dan menciptakan ketidaknyamanan, yang pada akhirnya mengurangi kredibilitas Anda di mata orang lain.

5. Selalu Merendahkan Diri dan Mengeluh

Tidak ada orang yang senang mendengar keluhan terus-menerus, kecuali mungkin seorang psikolog. Jika setiap kali bertemu Anda selalu pesimis dan berkata, "Menurut Anda, proyek ini susah, ya?" atau "Menurut Anda, acara nanti malam berat, ya?"—ini menunjukkan Anda lebih sering melihat masalah daripada peluang. Mengeluh terus-menerus adalah sikap yang cenderung membuat orang merasa tidak nyaman saat bersama Anda.

Penting untuk membedakan antara berpikir mengenai skenario terburuk dan mengeluh. Berpikir tentang kemungkinan terburuk atau analisis risiko (dalam SWOT atau analisis ancaman) adalah langkah strategis untuk mempertimbangkan risiko sebelum mengambil keputusan.

Namun, mengeluh adalah sikap atau pola pikir yang lebih fokus pada masalah, bukan solusi. Analisis risiko diperlukan dalam pengambilan keputusan, sementara mengeluh lebih menunjukkan sikap negatif tanpa dasar yang jelas.

6. Mengabaikan Batasan Pribadi Orang Lain

Setiap orang memiliki privasi yang harus dihargai. Contohnya, jika Anda masuk ke rumah orang lain, jangan langsung masuk ke kamar mereka tanpa mengetuk pintu. Hal sederhana lainnya, misalnya, adalah melepas sepatu atau sandal sebelum memasuki rumah orang lain.

Meskipun tuan rumah mungkin mengatakan "tidak masalah" atau "ini bukan masjid", tetaplah memiliki adab dengan melepas sepatu sebagai bentuk penghormatan. Sering kali, hal-hal kecil seperti ini terabaikan karena kurangnya wawasan, padahal melanggar batas pribadi seseorang dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman.

7. Hanya Fokus pada Diri Sendiri

Orang yang selalu mencari keuntungan pribadi dalam setiap situasi seringkali disebut egosentris atau self-centered. Mereka hanya peduli pada kebahagiaan dan kenyamanan diri tanpa memperhatikan orang lain.

Contoh, dalam tugas kelompok, orang yang egois biasanya enggan bekerja sama, datang terlambat, dan sering mengemukakan alasan seperti rumahnya jauh atau tidak memiliki kendaraan. Ketika menjadi tuan rumah, mereka mungkin tidak melayani tamunya dengan baik dan tetap ingin dilayani meskipun kurang berkontribusi.

Sikap seperti ini dapat merusak hubungan pertemanan karena orang egois cenderung selalu berharap teman-temannya ada untuk mereka, namun jika sekali saja mereka tidak dibantu, mereka bisa marah, bahkan hingga meninggalkan grup percakapan.

8. Terlalu Tertutup

Orang yang terlalu tertutup juga dapat menghambat hubungan sosial. Mereka jarang berbagi cerita atau perasaan, menjawab pertanyaan dengan singkat, dan menunjukkan sedikit minat dalam percakapan. Bahkan, seringkali mereka tidak membalas pesan.

Hal ini bisa dianggap sebagai sikap yang tidak menghargai komunikasi. Anda bukan seorang artis atau publik figur dengan jutaan pengikut yang mungkin kewalahan dengan pesan. Sebagai bentuk etika, membalas pesan dengan ucapan terima kasih atau tanggapan yang relevan adalah komunikasi yang sangat dianjurkan.

BACA JUGA:4 Tipe Teman yang Berdampak Positif Dalam Hidup

Kategori :