RADAR JABAR - Pada hari pertama pendaftaran pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bogor, konstelasi Pilkada Kabupaten Bogor semakin sulit ditebak.
Bakal Calon Bupati Bogor, Rudy Susmanto, secara tiba-tiba meninggalkan Bakal Calon wakil Bupati, Elly Yasin, yang sudah 99 persen sepakat untuk berpasangan.
Gerindra kemudian memilih Rudy Susmanto untuk berpasangan dengan Ade Ruhandi alias Jaro Ade, yang sama-sama kuat untuk menjadi lawan di Pilkada.
Dengan disatukannya kekuatan besar pada satu koalisi, peta politik Pilkada Kabupaten Bogor semakin kuat menciptakan kotak kosong.
Menurut pengamat politik dari Universitas Djuanda, Gotfridus Goris Seran, Jaro Ade memiliki peluang besar untuk meraih kemenangan jika dapat memanfaatkan kekecewaan Elly Yasin yang dilaporkan telah ditinggalkan oleh Partai Gerindra.
BACA JUGA: KPU Jabar Laksanakan Tahapan Pendaftaran Pilkada 2024 Sesuai dengan Putusan MK
"Ada kemungkinan begitu (dimanfaatkan kekecewaan Elly Yasin oleh Jaro Ade). Faktor kekecewaan Elly ngedorong Jaro Ade untuk kembali berpasangan seperti di awal," kata Gotfridus Goris Seran, pengamat politik dari Universitas Djuanda.
Pasangan Jaro-Elly memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan Rudy-Elly. Hal ini karena Jaro Ade maupun Elly memiliki basis dukungan yang cukup kuat di berbagai wilayah.
"Akan tetapi ini balik lagi pada otoritas DPP yang memutuskan," ujarnya.
Namun, kemungkinan tersebut juga bisa tidak terwujud jika DPP partai-partai politik tidak memberikan restu untuk pasangan Calon Jaro-Elly dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Bogor.
Pasangan itu, menurut Seran, dapat menghapuskan upaya kotak kosong yang akan terjadi di Kabupaten Bogor karena luasnya koalisi Rudy-Jaro.
BACA JUGA: Terpilihnya Kembali Gus Muhaimin Jadi Ketum PKB, Bulatkan Tekad Kang DS Menangkan Pilkada 2024