RADAR JABAR - Polisi mengerahkan 1.273 personel untuk mengamankan aksi sejumlah elemen masyarakat di sekitar Patung Arjuna Wijaya, Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), dan depan Istana Merdeka di Jakarta Pusat.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro, menjelaskan bahwa personel gabungan ini berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan instansi terkait.
"Dalam rangka pengamanan aksi elemen masyarakat di bundaran Patung Kuda Monas dan sekitarnya, kami melibatkan sejumlah 1.273 personel gabungan," ujarnya di Jakarta pada Kamis (22/8).
Mereka ditempatkan di berbagai titik strategis untuk mencegah massa aksi masuk ke dalam kawasan MK dan Istana Merdeka.
BACA JUGA:Istana Klarifikasi Spekulasi Perpu Pilkada Dari Presiden Jokowi
BACA JUGA:Megawati Akan Umumkan 169 Cakada Pada Kamis
Rekayasa lalu lintas di sekitar bundaran Patung Kuda Monas akan diberlakukan secara situasional, tergantung pada perkembangan situasi di lapangan.
Apabila jumlah mereka tidak banyak, lalu lintas normal seperti biasa. Kita lihat jumlah nanti, bila sekitar bundaran Patung Kuda Monas itu mereka cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas yang akan mengarah ke sana akan dialihkan," ujarnya.
Personel yang terlibat pengamanan diminta untuk bertindak persuasif, mengedepankan negosiasi, serta menjaga keamanan dan keselamatan.
Kapolres juga mengimbau para koordinator lapangan untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.
BACA JUGA:Kronologi Perselingkuhan Istri Pratama Arhan, Fuji dan Rachel Vennya Buka Suara
"Lakukan unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas di bundaran Patung Kuda Monas dan beberapa lokasi lain," ujarnya Susatyo.
Ia menegaskan bahwa personel pengamanan tidak dibekali senjata dan diharapkan tetap menghargai massa yang menyampaikan pendapatnya.