RADAR JABAR – Konflik perang memang sesuatu yang sangat tidak ingin kalian rasakan kapanpun dan dimanapun. Namun ada beberapa profesi baru yang mungkin akan muncul jika Perang Dunia III benar-benar terjadi.
Segala sesuatu yang kita lakukan saat ini mungkin akan berubah jika Perang Dunia benar-benar terulang, termasuk pekerjaan-pekerjaan yang kita jalankan sekarang.
Pekerjaan-pekerjaan yang ada pada situasi normal mungkin akan digantikan dengan kegiatan yang mendukung pertempuran. Berikut beberapa pekerjaan baru yang kemungkinan akan muncul selama masa Perang Dunia Ketiga.
1. Bio Bomber
Perang dunia berikutnya tidak akan berlangsung seperti sebelumnya, karena kini setiap negara telah memiliki peralatan yang sangat canggih. Namun, yang menjadi kekhawatiran adalah kemungkinan terjadinya perang nuklir yang dapat menghancurkan sebuah negara dan memicu pemusnahan massal.
Alih-alih menciptakan kekacauan, pemerintah Cina mungkin akan lebih memilih menggunakan senjata biologis untuk mencapai kemenangan, seperti yang digambarkan dalam film Contagion yang sempat dikaitkan dengan COVID-19.
Jika langkah tersebut diambil, maka akan diperlukan bio bomber atau kurir untuk membawa virus tersebut ke negara yang menjadi sasaran.
BACA JUGA:Mesir Peringatkan Risiko Perang Baru di Lebanon dan Serukan Gencatan Senjata di Gaza
Namun, jika dalam perjalanan pesawat tersebut ditembaki dengan senjata pertahanan negara, bisa jadi hanya Anda dan rekan perjalanan Anda yang akan menjadi korban atau bahkan terpaksa mendarat di tengah-tengah warga sipil dengan nyawa yang terancam.
Meskipun alat yang digunakan mungkin dianggap aman, tetap ada risiko yang membahayakan pengirimnya. Namun, tugas negara mungkin sulit untuk ditolak.
2. Hacker
Jika ada yang bertanya-tanya tentang langkah yang paling efektif untuk memulai peperangan dengan menyerang titik vital musuh, jawabannya bisa jadi adalah menjadi hacker. Cyber war kini telah menjadi ancaman nyata bagi dunia.
Kita telah melihat contoh bagaimana sistem dapat lumpuh ketika pusat data terancam dan dibuat tidak berdaya oleh para hacker. Tanpa adanya aturan yang baku, atau jika hal ini dieksploitasi, ekonomi suatu negara dapat hancur.
Menurut website IOL, serangan digital memiliki kelebihan karena tidak terlihat hingga semuanya sudah terlambat dan sulit dilacak. Namun, hal ini dapat menyebabkan kerusakan fatal seperti sabotase pasokan listrik di musim dingin dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Amerika Serikat pernah mengalami hal ini ketika empat pegawai pemerintah Rusia berupaya melemahkan infrastruktur penting untuk merusak ekonominya. Karena sulit dilacak, satu-satunya cara adalah mengambil kembali kendali agar tetap berada di tangan mereka.
Namun, menjadi hacker memiliki risiko besar. Jika tertangkap oleh suatu negara, para hacker dapat menghadapi hukuman berat karena berhasil merusak sistem negara. Bahkan, jika aksinya parah, tindakan tersebut dapat dianggap sebagai terorisme dengan hukuman yang sangat berat.
3. Pasukan Khusus
Operasi militer pada perang dunia tentu memiliki skala yang jauh lebih besar dibandingkan perselisihan antara dua negara. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan dan rekrutmen anggota sebanyak mungkin untuk dijadikan pasukan khusus dalam misi-misi genting.