RADAR JABAR - Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang tidak pernah merasakan kekecewaan atau patah hati, entah itu karena putus cinta, dikhianati, perceraian, dan lain-lain. Di balik itu, terdapat beberapa hal yang bisa menjadi obat kecewa.
Semua orang pernah kecewa, tetapi cara menyembuhkan rasa kecewa itu berbeda-beda. Ada yang cepat sembuh, ada yang butuh waktu lama, bahkan ada yang tidak pernah sembuh dan mengalami trauma.
Saat kita terpuruk karena sakit hati, kita bisa merasa kecewa dan down selama berhari-hari, hingga orang-orang di sekitar kita pun merasa terganggu.
Mereka mungkin berkata, "Move on dong! Masa kamu begini terus? Kasihan masa depanmu, udah dari tahun lalu loh kamu menutup diri. Ayo, buka dirimu!" dan berbagai pernyataan lainnya. Saat kita mulai mengalami patah hati atau kekecewaan, hal itu pasti membuat kita stres.
BACA JUGA:5 Cara Mengatasi Kecewa Tidak Diterima di Kampus Impian
Tubuh kita akan memproduksi hormon adrenalin dan kortisol secara berlebihan, denyut jantung meningkat, kesehatan jantung terancam, sistem imun menurun, dan kita menjadi mudah terserang penyakit. Jadi, suka atau tidak suka, kekecewaan ini harus segera disembuhkan. Berikut adalah 6 obat rasa kecewa yang bisa Anda mulai terapkan mulai sekarang dari diri Anda.
1. Cintai Diri Sendiri
Cara move on yang paling mujarab adalah mencintai diri sendiri. Memang, itu tidak mudah, tetapi percayalah, hal ini sangat penting. Kita berhak mendapatkan kehidupan terbaik, dan saat kita masih kecewa, sama saja kita merusak pikiran, hati, dan tubuh kita sendiri.
Memaafkan segala kesalahan yang sudah lalu adalah langkah pertama untuk mencintai diri sendiri. Percayalah, suatu saat kita akan mendapatkan yang terbaik.
2. Terbuka Terhadap Perasaan Sedih dan Sakit Hati
Banyak orang berpura-pura baik-baik saja, padahal masih merasakan sedih, marah, dan kecewa yang besar di hati. Akui semua perasaan itu, karena menerima perasaan-perasaan tersebut memudahkan kita untuk sembuh. Selain itu, kita tidak bisa menghadapinya tanpa merasakan terlebih dahulu.
Meski demikian, perlu diingat bahwa membiarkan diri untuk merasakan tidak sama dengan mengembangkan pikiran-pikiran negatif yang ada di kepala kita. Kita hanya ingin mengakui, bukan untuk berprasangka negatif.
3. Jangan Menyalahkan Diri Sendiri Terlalu Lama
Pola pikir yang tidak bahagia, sedih, depresi, stres, dan pusing akan dirasakan saat pasangan atau teman kita memutuskan hubungan. Pihak yang diputuskan sering kali melakukan kritik yang terlalu keras terhadap dirinya sendiri.
Kritik ini adalah musuh terbesar, dengan suara-suara negatif yang hidup dalam kepala kita. Kita harus dapat mengelola suara-suara ini agar tidak menyakiti diri sendiri. Jika terus didengarkan, kritikan tersebut akan menguasai diri kita. Salah satu cara terbaik untuk move on adalah tidak melakukan kritik berlebih terhadap diri sendiri.
4. Anggap Sebagai Fase Kehidupan
Sadarilah bahwa kekecewaan adalah bagian kecil dari kehidupan kita. Putus hubungan dengan pasangan bukan berarti dunia kita berakhir. Kita boleh merasa sedih, tetapi jangan menganggap akhir dari hubungan tersebut sebagai akhir dari kehidupan kita.
BACA JUGA:10 Hal yang Jangan Kamu Harapkan dari Orang Lain Jika Tidak Mau Kecewa
Setiap orang tentu pernah mengalami situasi yang tidak menyenangkan. Salah satu cara terbaik untuk move on adalah dengan menjadikan hubungan yang telah kandas sebagai bagian terkecil, bukan sebagai pusat kehidupan kita. Percayalah bahwa kita tidak membutuhkan orang lain, benda, atau apa pun untuk menjadi utuh seperti sebelumnya.