5 Alasan Orang Susah Resign dari Pekerjaan Mereka

Selasa 23-07-2024,12:58 WIB
Reporter : Wanda Novi
Editor : Wanda Novi

Bekerja di tempat yang mengakomodir tujuan mulia seperti ini membuat kita merasa bermakna bagi kehidupan orang lain, terutama ketika kita berada bersama dengan orang-orang yang memiliki visi dan semangat yang sama.

Sikap solider dan setia terhadap tujuan bersama ini tentu saja mulia, namun jangan lupa ada tanggung jawab pribadi yang perlu kita akomodasi. Misalnya, apakah tempat kerja kita memberikan keamanan finansial yang memadai?

Jangan sampai kita sibuk mengurus orang lain tetapi kondisi keuangan kita sendiri masih terbatas. Kita juga perlu mempertimbangkan apakah tempat kerja kita memberikan ruang untuk hal-hal pribadi. Jangan sampai waktu kita tersita untuk mewujudkan kelestarian lingkungan atau keberlangsungan bisnis tetapi merusak keberlangsungan hubungan emosional kita dengan keluarga.

Memberi adalah hal yang baik, tetapi kita akan sulit memberi dengan baik jika ada aspek-aspek dalam diri kita yang masih belum terpenuhi. Oleh karena itu, bila berada di situasi seperti ini, kita perlu memiliki kejelasan terhadap tujuan pribadi dan mengecek apakah tujuan itu sejalan dengan tujuan organisasi.

Seperti yang pernah dikatakan oleh Harry Truman, "Jika kita tidak memiliki kejelasan tentang tujuan kita, kita hanya akan menjadi pembantu orang lain dalam mencapai tujuan mereka." Klarifikasilah tujuan hidup kita dan lihat apakah masih sejalan dengan tempat kita bekerja saat ini, atau mungkin sudah waktunya untuk mengambil arah dan pilihan yang lebih baik.

3. Berharap Kondisi Perusahaan Akan Kembali Berjaya Seperti Dulu

Ketika kita bekerja untuk perusahaan atau organisasi dalam waktu yang lama, biasanya kita akan mengalami masa-masa keemasan atau periode waktu yang menyenangkan. Namun, seiring waktu, muncul perubahan seperti perubahan struktur, perubahan pimpinan, atau situasi bisnis yang semakin kompetitif.

BACA JUGA:9 Tata Cara Resign dari Kantor dengan Baik dan Benar

Dulunya mungkin kita pernah merasakan bonus, namun beberapa tahun belakangan sudah tidak ada lagi. Dulunya mungkin banyak kesempatan untuk mengikuti kursus atau pelatihan yang dibiayai organisasi, namun sekarang tidak lagi.

Dalam situasi seperti itu, terkadang ada saja orang yang berpikir terlalu optimis, mengira bahwa bisnis nantinya akan membaik kembali.

Padahal, menurunnya kondisi perusahaan bisa menjadi permanen, terutama bila kita berada di bisnis yang menurun (sunset industry), seperti industri rokok yang menurun karena aturan kesehatan yang makin ketat, makin banyak orang yang nge-vape, atau mall yang makin sepi karena konsumen lebih suka belanja online.

Jadi, berhentilah melihat masa lalu dan mulailah belajar membaca situasi saat ini serta memprediksi masa depan. Tanyakan kembali pada diri kita apakah bisnis yang sedang kita kerjakan sekarang akan mampu bertahan dan mencapai kinerja yang superior.

Carilah informasi tentang prospek bisnis tempat kita bekerja saat ini dan di masa depan, karena kita tidak akan pernah bisa merencanakan masa depan berdasarkan pengalaman yang telah berlalu.

4. Dibelenggu oleh Iming-Iming Promosi, Pensiun, Umroh, Saham

Faktor lain yang membuat kita susah untuk resign adalah renumerasi atau insentif yang cukup baik di tempat kerja. Misalnya, tunjangan bonus, program pensiun, atau insentif seperti liburan dan umroh setelah sekian tahun bekerja.

BACA JUGA:6 Waktu yang Tepat untuk Resign dari Pekerjaan

Jika perusahaan atau organisasi tempat kita bekerja masih terus bertumbuh dan berkembang, tentu semua hal ini layak dipertimbangkan. Namun, kita juga perlu mengkaji apakah organisasi tersebut masih memiliki kemampuan finansial yang baik di masa depan.

Selain itu, kita perlu melihat apakah potensi bakat dan kemampuan yang kita miliki saat ini sebanding dengan iming-iming masa depan tersebut. Jangan-jangan, jika kita keluar, kita bisa mendapatkan lebih banyak manfaat.

Kategori :

Terkait