Meskipun kereta api dilengkapi dengan fasilitas keselamatan seperti pintu darurat dan palu pemecah kaca, penumpang sering tidak menyadari atau tidak tahu cara menggunakannya.
Kondisi ini dapat menghambat evakuasi yang cepat dan aman dalam situasi darurat. Kurangnya pengetahuan mengenai prosedur evakuasi dan fasilitas keselamatan dapat meningkatkan risiko cedera serius saat keadaan darurat terjadi.
6. Kondisi Infrastruktur yang Tidak Baik
Beberapa jalur kereta api mungkin memiliki kondisi infrastruktur yang tidak baik, seperti rel yang aus atau saluran air yang tersumbat. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan, terutama jika tidak ada pemeliharaan dan perawatan yang cukup terhadap jalur kereta.
7. Keterlambatan dan Gangguan Operasional
Gangguan operasional seperti keterlambatan atau pembatalan perjalanan dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan risiko bagi penumpang. Keterlambatan yang tidak terduga dapat menyebabkan penumpang terlalu terburu-buru saat naik atau turun dari kereta, meningkatkan risiko kecelakaan.
BACA JUGA:Fakta Menarik Tentang Kereta Api di Indonesia
Kesimpulan
Meskipun transportasi umum kereta api memberikan kenyamanan dalam mobilitas, tidak dapat dipungkiri bahwa ada sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai. Kesadaran akan potensi risiko ini dapat membantu penumpang dan pihak terkait untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan demi keselamatan dan kesejahteraan bersama.
Diperlukan kerjasama antara otoritas transportasi, operator kereta api, dan masyarakat untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan dalam perjalanan menggunakan kereta api.