RADAR JABAR - Ternyata, baru-baru ini, Israel dibantu oleh beberapa media barat yang kompak menyebarkan informasi palsu bahwa mereka telah berhasil memenangkan pertempuran melawan Hamas.
Israel menggunakan cara ini agar mendapat pujian dari berbagai pihak, terutama dari sekutunya. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa Israel sebenarnya mengalami kerugian yang signifikan.
Sulit untuk menentukan seberapa besar kerugian yang dialami Israel, tetapi fakta menunjukkan bahwa mereka menderita banyak kerugian.
Mengenai awal berdirinya negara Israel dan konflik dengan Palestina, terdapat keanehan dalam fakta bahwa untuk mendirikan negara, Israel menggunakan taktik merebut tanah dan mengusir serta merugikan banyak penduduk setempat.
BACA JUGA:Kenali 5 Ciri-Ciri Buzzer Pro Zionis Israel di Indonesia, Jangan Sampai Terbujuk
Zionis Israel telah menjajah Palestina dan mengambil paksa tanah penduduknya selama lebih dari tujuh dekade. Perubahan dramatis dalam peta wilayah Palestina sejak pengenalan gerakan atau doktrin Zionis sangat mencolok.
Dalam waktu setahun, wilayah Palestina yang seluas gabungan negara Palestina dan Israel saat ini pada tahun 1946, berubah drastis menjadi lebih kecil pada tahun 1947.
Saat ini, nama Palestina bahkan sudah hilang dari versi peta Google Maps, dan hanya tersisa beberapa daerah seperti Gaza dan sedikit di tepi barat Kota Yerusalem. Bertahan hidup di tanah yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan Israel merupakan tantangan besar bagi warga Palestina.
Mereka juga menghadapi perlakuan tak manusiawi, dengan aktivitas sehari-hari dan ibadah mereka dibatasi, pasokan listrik yang tidak memadai, dan keterbatasan makanan.
BACA JUGA:Belum Selesai Temukan Terowongan Hamas, Israel Dihantui Terowongan Hizbullah
Meskipun Israel terus melakukan serangan terhadap Gaza dengan dalih serangan balasan atas operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023, Palestina, terutama Gaza dan beberapa daerah di tepi barat, tetap menjadi basis kekuatan bagi para pejuang Palestina untuk melawan dominasi Zionis Israel.
Kemarin, pejuang Palestina, terutama pasukan Hamas, masih melancarkan serangan mematikan terhadap tentara Zionis dengan taktik yang tak masuk akal.
Fakta Klaim Kemenangan Israel
Meskipun pasukan Hamas berhasil membuat tentara Zionis kocar-kacir, media-media barat justru mengklaim bahwa Israel telah mengalahkan Hamas. Namun, jika kita melihat jumlah korban dari kedua belah pihak hingga 18 Desember 2023, perbandingannya sangat mencolok.
Warga Palestina mengalami kerugian besar dengan 19.453 jiwa tewas, 52.286 orang luka-luka, dan sekitar 8.000 orang lainnya hilang. Di sisi Israel, jumlah korban rakyat sipil tidak berubah sejak tanggal 7 Oktober, dengan 1.139 jiwa tewas dan 8.730 orang luka-luka. Itu pun sebagian karena terkena bom dari Helikopter Apache milik IDF sendiri.
Angka tersebut tidak dapat dijadikan dasar klaim kemenangan oleh Israel, karena sebagian besar korban dari pihak Palestina adalah warga sipil yang tewas akibat serangan membabi buta Israel.