Joe Biden Alihkan Topik Pembahasan Saat Jokowi Minta Gencatan Senjata di Gaza

Rabu 15-11-2023,09:08 WIB
Reporter : Wanda Novi
Editor : Wanda Novi

RADAR JABAR - Presiden Indonesia, Joko Widodo, telah melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, di Gedung Putih pada Senin 13 November 2023.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas berbagai isu, termasuk kerja sama ekonomi dan masalah iklim. Selain itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan pesan penting terkait perlunya gencatan senjata di Jalur Gaza. Jokowi menekankan bahwa gencatan senjata merupakan langkah yang krusial.

"Indonesia juga berharap kemitraan kita berkontribusi kepada perdamaian dan kesejahteraan regional dan global. Jadi, Indonesia memohon kepada AS untuk melakukan lebih banyak untuk menghentikan kekejian di Gaza. Gencatan senjata adalah hal yang harus demi kemanusiaan," kata Presiden RI Joko Widodo dalam video yang diunggah di kanal YouTube The White House, Selasa (14/11).

Namun, setelah Jokowi menyampaikan pesan tersebut, Presiden Joe Biden tidak memberikan tanggapan dan langsung beralih untuk membicarakan cuaca, mencatat bahwa Jokowi tampak kedinginan.

BACA JUGA:Presiden Jokowi Lepas Kiriman Bantuan Indonesia untuk Warga Palestina di Gaza

"Saat kita bertemu di luar, saat kamu keluar dari mobil, kita memiliki diskusi penting tentang iklim. Presiden bilang "saya dingin". Saya bilang ke dia bahwa saya bisa mengatasi itu secepatnya," ujar Biden seraya menunjuk ke arah perapian.

Pernyataan resmi dari Gedung Putih mengenai pertemuan Jokowi-Biden tidak mencantumkan informasi tentang gencatan senjata. Presiden AS Joe Biden sudah secara terang-terangan menolak gencatan senjata antara Hamas dan Israel, lebih mendukung adanya jeda.

Mantan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, sebelumnya menyatakan bahwa gencatan senjata hanya akan menguntungkan pihak Hamas, karena mereka dapat menggunakan waktu tersebut untuk memperkuat persenjataan mereka.

Pertemuan Jokowi dan Joe Biden Dibahas Media Asing

Mengutip dari laman Reuters, dalam artikel berjudul "Indonesian President Widodo urges Biden to 'do more' to stop Gaza 'atrocities'". Disebut bagaimana pertemuan ini juga menjadi landasan pertemuan Biden dengan Xi Jinping.

Pejabat senior juga mengungkapkan bahwa kedua negara akan mengumumkan langkah-langkah terbaru terkait isu iklim, termasuk bursa karbon, jaringan listrik, dan peningkatan kualitas udara.

"Seperti beberapa negara tetangganya di Asia Tenggara, Indonesia memiliki hubungan erat secara ekonomi dengan China ... tapi ingin menghindari terjebak di tengah-tengah hubungan Washington-Beijing yang bermusuhan," tambah media itu lagi.

"Jakarta diperkirakan akan secara resmi meningkatkan hubungan dengan Washington ke tingkat diplomatik tertinggi pada pertemuan tersebut. Biden juga akan mengumumkan pendanaan baru untuk industri semikonduktor Indonesia, kata sumber tersebut," tambahnya lagi.

Sebaliknya, Reuters mencatat bahwa Jokowi membawa pesan perdamaian ke Gaza, dengan Indonesia mendesak penghentian kekerasan di wilayah tersebut.

"Indonesia mengimbau AS berbuat lebih banyak untuk menghentikan kekejaman di Gaza. Gencatan senjata adalah suatu keharusan demi kemanusiaan," tulis media itu memuat pernyataan Jokowi.

Pada saat yang sama, Biden disebut-sebut akan meminta Jokowi untuk berperan lebih aktif, terutama dalam membantu Amerika Serikat di Timur Tengah.

BACA JUGA:Tanggapan TPN Ganjar-Mahfud Soal Video Megawati Tepis Tangan Jokowi

Namun, sayangnya, tidak dijelaskan secara rinci mengenai peran yang lebih besar yang mungkin diminta dari Indonesia. AFP juga melaporkan hal serupa dengan judul artikel "Indonesian president urges Biden to help end Gaza 'atrocities'", di mana perhatian diberikan pada isu Gaza dan hubungan dengan Beijing.

"Widodo mengatakan dia akan menyampaikan pesan khusus dari Presiden Mahmoud Abbas dari Palestina, yang meminta saya untuk menyampaikannya kepada Presiden Biden, mengenai perang tersebut," tulis media Prancis itu.

"Namun Biden tetap fokus pada rencana untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia ke tingkat tertinggi, yang disebut kemitraan strategis komprehensif," tambahnya.

"Washington telah berusaha membangun aliansi di kawasan Asia-Pasifik ketika kehadiran Tiongkok semakin tegas," jelas AFP.

Kategori :