RADAR JABAR - Jika berbicara tentang luka di dalam hati, terasa seakan waktu semalam saja tidak cukup untuk membahas luka-luka batin yang mungkin pernah kita alami. Beberapa di antaranya contohnya adalah luka akibat penolakan, baik oleh seseorang, perusahaan, organisasi, atau siapa pun.
Luka batin muncul saat kita melihat apa yang ingin kita capai, namun terlambat dan orang lain mengambilnya, atau bahkan sekadar luka karena patah hati. Meskipun terlihat sederhana, namun sulit untuk sembuh.
Kami akan membahas jenis luka batin, yang adalah luka-luka yang memerlukan waktu lama untuk sembuh. Bahkan ada di antara kita yang mungkin pernah menyerah dan berpikir bahwa luka ini akan selamanya ada di dalam diri.
Sama seperti luka fisik, jika luka batin bila dibiarkan terbuka tanpa penanganan, hal ini justru dapat membuatnya semakin kompleks. Bedanya adalah, jika luka fisik yang tidak dirawat dapat diperparah oleh bakteri dan kuman, luka di hati dapat diperburuk oleh emosi-emosi negatif yang pada akhirnya membuat kita merasa tidak suka pada diri sendiri.
Jika mengingat lagi masa-masa paling sulit dalam hidup kita, sering kali perasaan-perasaan sakit itu mengatakan, "Anda memang tidak memiliki nilai," atau "Mengapa hidup terasa begitu sulit?" Seolah-olah Tuhan lupa memberi Anda keberuntungan sejak kelahiran Anda.
BACA JUGA:5 Penyebab dan Ciri-Ciri Orang Gangguan Mental di Era Digital, Jangan Remehkan Gejalanya!
Kadang-kadang, seseorang bahkan mempertanyakan apakah saya layak berada di dunia ini. "Apakah ada orang yang ingin menjadi teman saya yang begitu tidak berarti sebagai manusia?"
Mengenal dan Mengobati Luka Batin
Jika Anda merasa memiliki luka batin atau lukadi hati yang belum sembuh dan membuat Anda tidak suka pada diri sendiri, baca pemaparan di artikel ini untuk mengetahui mengapa luka ini terjadi dan langkah apa yang dapat Anda ambil untuk mengobatinya.
Penyebab Luka Batin hingga Benci pada Diri Sendiri
Kasus yang telah kita diskusikan sebelumnya bisa terjadi karena kita melakukan apa yang disebut "penyiksaan diri" atau mengkritik diri sendiri secara berlebihan. Rasanya seakan segala tindakan yang kita lakukan selalu salah.
Kita merasa tidak berarti dan tidak layak untuk meraih kebahagiaan dalam hidup, seperti memiliki teman baik atau pasangan yang membanggakan. Terkadang kita merasa diri ini hanyalah sampah yang pantas berinteraksi dengan orang-orang yang juga dianggap sampah.
BACA JUGA:Mengenal Mental Illness: Memahami Gangguan Kesehatan Mental yang Mempengaruhi Kehidupan Kita
Pertanyaannya, mengapa seseorang bisa merasa benci pada dirinya sendiri? Sebenarnya, ketika berbicara tentang akar penyebab perilaku ini, secara psikologis akan selalu rumit karena melibatkan banyak faktor.
Namun, jika ingin diuraikan, berdasarkan penelitian ada beberapa penyebab yang dapat diidentifikasi. Mari kita bahas satu per satu.
1. Trauma dengan Pengalaman Buruk