Ketika merasa negatif tentang diri sendiri dan memiliki luka batin atau luka psikologis, kita bisa mulai dengan menilai diri secara lebih objektif.
Pertanyakan apakah kita benar-benar seburuk itu dan apakah kita tidak bisa menjadi lebih baik dari sekarang. Pikirkan bahwa sebenarnya kita bisa berkembang. Hanya saja, selama ini mungkin kita terlalu keras pada diri sendiri.
2. Menerima Rasa Sakit
Hal pertama dalam proses ini adalah menerima rasa sakit itu sendiri, menerima bahwa kita terluka karena sebuah kejadian atau ses eorang. Terimalah bahwa kita punya hati yang terluka.
Meski sulit, tetapi kita tidak sendirian. Ada dukungan dan semangat dari orang lain, termasuk keluarga, saudara, maupun sahabat yang selalu ada untuk mendampingi kita dalam menghadapi dan menyembuhkan luka-luka.
3. Self Distancing
Salah satu cara lain untuk menerima diri sendiri adalah dengan "Self-distancing" atau menjaga jarak dari diri sendiri. Ketika kita mengkritik diri sendiri, coba lihatnya dari sudut pandang orang ketiga.
Misalnya, saat merasa rendah karena perbandingan nilai dengan teman, kita bisa mencoba berpikir, "Nilai saya memang tidak tertinggi, tetapi di atas rata-rata" atau "Saya perlu lebih banyak usaha untuk mencapai prestasi lebih tinggi."
Pikirkan hal-hal positif yang ada pada diri kita sebelum membandingkan diri dengan orang lain. Karena tidak ada manusia yang 100 persen hanya memiliki sisi negatif. Jika pikiran positif sudah menyertai kehidupan Anda sehari-hari, maka sedikit demi sedikit luka batin yang ada pada diri Anda akan terlupakan.
Sebelum mengikuti tiga langkah penyembuhan di atas, pastikan Anda mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Perhatikan asupan nutrisi Anda setiap harinya, hindari konsumsi zat adiktif seperti kafein, nikotin dan alkohol, lalu terapkan pola tidur yang baik.
Dan jangan lupa, bergaulah dengan orang-orang yang bisa memberikanmu energi positif untuk menjalani pola hidup yang lebih baik.