RADAR JABAR - Anthrax, juga dikenal sebagai antraks, adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis.
Penyakit ini dapat menyerang manusia maupun hewan, dan dapat menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya.
Istilah "anthrax" berasal dari kata Yunani untuk "batubara", dan digunakan karena kulit korban menjadi hitam.
Meskipun infeksi antraks jarang terjadi pada manusia, hal yang sama tidak berlaku untuk herbivora seperti sapi, kambing, unta, dan antelop.
Antraks dapat menyerang saluran pernapasan, saluran pencernaan, atau kulit.
Penyebab Antraks
Antraks disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis yang hidup di tanah. Bakteri ini dapat menyerang hewan pemakan rumput seperti sapi, kambing, domba, dan kuda.
Bakteri dapat menyebar melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan spora anthrax dengan menyentuh, menghirup, atau menelan.
Begitu spora antraks masuk ke dalam tubuh, bakteri akan berkembang biak, menyebar, dan menghasilkan racun yang berbahaya bagi tubuh.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Mengenai Penyakit SIFILIS : Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegaha
Jenis-jenis Antraks
Ada tiga jenis antraks: antraks kulit, antraks gastrointestinal, dan antraks inhalasi.
- Antraks kulit adalah jenis antraks yang paling umum. Penularannya melalui luka pada kulit yang terkontaminasi spora antraks.
- Gejalanya berupa benjolan yang akan berubah menjadi lepuhan yang berwarna biru tua, luka yang akan meninggalkan keropeng berwarna hitam di tengah lesi dan dikelilingi oleh area yang terangkat akibat peradangan.
- Anthrax gastrointestinal terjadi ketika seseorang mengkonsumsi daging yang terkontaminasi yang tidak dimasak dengan benar atau sayuran yang terkontaminasi spora anthrax. Gejalanya meliputi sakit perut, mual, dan muntah.
- Anthrax inhalasi terjadi ketika seseorang menghirup spora anthrax. Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, batuk, dan sesak napas. Gejala antraks pada manusia berbeda-beda tergantung dari jenis antraks yang terjadi.
Gejala Antraks pada Manusia
Pada cutaneous anthrax, gejalanya berupa benjolan yang akan berubah menjadi lepuh berwarna biru tua, luka yang akan meninggalkan eschar berwarna hitam di tengah lesi dan dikelilingi oleh area yang terangkat akibat peradangan.
Pada antraks gastrointestinal, gejalanya meliputi sakit perut, mual, dan muntah. Pada antraks inhalasi, gejalanya meliputi demam, sakit kepala, batuk, dan sesak napas.
Penularan Antraks
Anthrax dapat ditularkan melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan spora anthrax dengan menyentuh, menghirup, atau menelan.
Anthrax kulit dapat terjadi melalui luka pada kulit yang terkontaminasi spora anthrax.
BACA JUGA:Rahasia Kecipir Rebus, Ampuh Cegah Penyakit Mematikan Ini