Dan masih terbatasnya dana yang dialokasikan untuk pengembangan system informasi kesehatan, serta masih terbatasnya SDM yang memiliki kompetensi di bidang teknologi informasi.
"Rekruitmen SDM di dinas Kesehatan saat ini masih terbatas pada pemenuhan SDM Kesehatan. Padahal SDM penunjang lain pun sangat dibutuhkan," bebernya.
Untuk menyelesaikan permasalahan di atas, sambung dia, telah disusun Rencana Aksi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan yang meliputi penyusunan regulasi dalam bentuk Perwali tentang System Informasi Kesehatan, Penyusunan Master Plan Sistem Informasi Kesehatan dan integrasi data kesehatan dalam single window data kesehatan yang diberi nama Bogor Smart Health - Satu Data Kesehatan itu.
Di dalamnya meliputi seluruh data dan informasi tentang Kesehatan. Yakni, Regulasi Kesehatan Publikasi data dan Informasi, Layanan Kesehatan, Fasilitas Kesehatan, Berita Kesehatan, Penelitian Kesehatan, Dashboard Data Kesehatan dan Event Kesehatan, serta Organisasi Profesi Kesehatan Aplikasi Kerja Digital.
Dia menerangkan, sumber data dan informasi kesehatan tidak hanya berasal dari Dinas Kesehatan saja. Namun juga berasal dari stake holder lain, diantaranya fasilitas kesehatan, organisasi profesi kesehatan, institusi Pendidikan yang melakukan penelitian kesehatan, SKPD dan institusi lain.
"Untuk itu kami mohon dukungan dan kerja sama yang baik dari seluruh produsen data tersebut untuk dapat memberikan data yang lengkap, akurat, riil time dan berkesinambungan. Dengan tersedianya data kesehatan yang terintegrasi ini. Diharapkan dapat meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan dalam pelayanan kesehatan, pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan dan tata Kelola pemerintahan," paparnya.
"Dalam pengembangan Bogor Smart Health ini, kami juga berkolaborasi dengan BJB yang memberikan bantuan anggaran untuk pembangunan dan pengembangan sinleg window Bogor Smart Health dan juga untuk pembuatan ruang data di Dinas Kesehatan. Pada kesempatan kali ini akan dilaksanakan penyerahan dana bantuan dari BJB tersebut," imbuhnya.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menambahkan, situasi pandemi Covid-19 sungguh diluar dugaan. Menurutnya, semua pihak harus betul-betul serius membangun sistem kesehatan salahsatunya adalah database yang terintegrasi dari preventif, preentif dan kuratif. Yang semuanya ada di situ.