BOGOR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor tengah menggadang proses pemutakhiran system kelola informasi kesehatan secara digital. Hal itu ditandai dengan peluncuran system aplikasi 'Bogor Smart Health-Satu Data Kesehatan '.
Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno menjelaskan, aplikasi tersebut sebagai pengelolaan system informasi kesehatan dengan memanfaatkan IT secara optimal untuk mewujudkan smart healthy city. Juga dalam mewujudkan Kota Bogor Cerdas (Bogor Smart City) menuju pemerintahan yang efisien, efektif, akuntabel dan transparan.
"Saat ini terjadi perubahan yang sangat cepat dalam tatanan kehidupan masyarakat di era 4.0 di mana masyarakat sangat tergantung pada pemanfaatan teknologi informasi dalam setiap aspek kehidupannya sehari-hari. Hal ini, selanjutnya menuntut organisasi sektor pelayanan publik untuk melakukan perubahan dengan melakukan transformasi digital," ungkapnya dalam sambutan peluncuran Bogor Smart Health di Balai Kota Bogor, Selasa (26/07).
Menjawab tantangan transformasi digital, untuk mewujudkan pelayanan publik yang berkinerja tinggi, lanjut dia, pemerintah telah membangun Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik. Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) adalah penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada Pengguna SPBE.
Seiring dengan itu, Kota Bogor memiliki Visi Kota Ramah Keluaga, dengan misi mewujudkan Kota Bogor yang sehat, cerdas dan sejahtera. Kota Cerdas (Smart City) merupakan kota yang telah mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelola sehari-hari dengan tujuan untuk mempertinggi efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, dan meningkatkan kesejahteraan warga.
"Salah satu bagian dari smart city adalah smart health. Smart healthy city merupakan perwujudan Kota Sehat yang pelayanan kesehatan dan pengelolaan sistem informasi kesehatannya memanfaatkan teknologi informasi secara optimal. Dinas Kesehatan telah melaksanakan berbagai program Pelayanan Kesehatan Cerdas. Di antaranya penggunaan aplikasi kerja digital baik dalam pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan maupun dalam tata Kelola pemerintahan," jelasnya
Dia mengaku, dalam penerapan pelayanan kesehatan cerdas ini, masih terdapat beberapa kendala. Diantaranya, belum terintegrasinya data dan aplikasi kesehatan yang ada sehingga dalam pemanfaatannya belum optimal.
Kemudian, adanya kendala error aplikasi, yang terkait dengan terbatasnya pengembangan aplikasi dan terbatasnya sarana prasarana aplikasi.