BANDUNG - Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dinilai masih laik digunakan, paska insiden tewasnya dua bobotoh saat pertandingan Persib Bandung beberapa waktu lalu.
Setelah kejadian tersebut, laga pertandingan sepakbola yang tengah berlangsung dialihkan ke stadion Si Jalak Harupat. Karenanya GBLA tak lagi digunakan untuk kompetisi tersebut.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, pihaknya masih menunggu koordinasi dari PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) terkait penggunaan Stadion GBLA. Namun a menegaskan, lapangan masih laik digunakan.
"Kalau infrastruktur untuk lapangan, saya meyakini itu masih sangat layak. Untuk lapangan kita bandingkan dengan stadion yang lain, jangan dengan stadion yang baru dibangun pasti lebih bagus. Tapi kalau dengan yang lainnya itu masih sangat layak untuk ukuran (kualitas) lapang," ujarnya kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Kamis (14/7).
Ema menambahkan, perawatan Stadion GBLA saat ini sudah menjadi tanggung jawab PT PBB sebab proses kerja sama pemanfaatan (KSP) masih berproses. Dengan begitu siapa yang bertanggung jawab atas perawatan akan diketahui.
"Kalau saya lihat lapangan layak dibandingkan dengan stadion-stadion lain. Kan persoalannya kemarin bukan di sana. Kemarin kan persoalannya perilaku yang kurang diantisipasi sehingga ada jatuh korban. Semua pihak harus sigap dalam mengantisipasi permasalahan," tuturnya.
Sebelumnya, Polda Jawa Barat (Jabar) melakukan evaluasi penyelenggaraan pertandingan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Kota Bandung pasca-dua bobotoh meninggal dunia diduga karena berdesak-desakan di pintu stadion. Selanjutnya akan dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
“Kita lakukan ini secara bertahap. Kalau penyebab itu, sudah kita dapatkan baru kemudian akan lakukan pengembangan yang mungkin bisa membantu terciptanya evaluasi. Nanti kita evaluasi (kapasitas penonton). Ini tidak menjadi ranahnya kepolisian, ada juga dengan panitia dan beberapa stakeholder. Sehingga bisa dilakukan koordinasi untuk bisa membuat pertimbangan kondisi tersebut,” jelas Kombes Pol Ibrahim Tompo Kabid Humas Polda Jabar beberapa waktu lalu. (ARV)