Dari Glaukoma Ibu hingga Persalinan Istri, Semua Ditanggung JKN
Dari Glaukoma Ibu hingga Persalinan Istri, Semua Ditanggung JKN --
RADAR JABAR – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan terus menjadi penopang penting dalam kehidupan masyarakat, termasuk bagi warga yang masuk dalam segmen Penerima
Bantuan Iuran (PBI).
Salah satu peserta yang merasakan betul manfaat dari Program JKN adalah Adpen (29), warga Sukabumi yang telah menjadi peserta JKN sejak kecil. Lebih dari 10 tahun ia bersama keluarga bergantung pada Program JKN untuk mendapatkan akses layanan kesehatan yang adil dan merata.
Adpen menceritakan pengalaman keluarganya, terutama ketika sang ibu baru saja menjalani operasi mata akibat glaukoma, penyakit yang dapat merusak saraf mata dan ditandai dengan gejala seperti penglihatan kabur, sakit kepala, hingga rasa nyeri di sekitar mata. Ia menjadi saksi langsung bagaimana JKN benar-benar meringankan beban biaya dan memberikan pelayanan kesehatan terbaik.
“Awalnya saya mendampingi ibu ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), setelah itu mendapat rujukan ke poli mata di rumah sakit. Ibu saya harus menjalani operasi sebanyak dua kali. Pada operasi pertama beliau dirawat inap selama 4 hari,lalu sebulan kemudian operasi kedua dengan rawat inap 3 hari.
Sampai sekarang beliau masih kontrol rutin dan semua biayanya ditanggung penuh oleh BPJS
Kesehatan,” ungkap Adpen.
Beban yang seharusnya menguras tabungan keluarga akhirnya bisa ditekan berkat adanya Program JKN. Adpen mengaku bersyukur karena semua kebutuhan pengobatan ibunya terpenuhi tanpa kekurangan. Ia pun menepis anggapan miring tentang layanan kesehatan yang sering beredar di masyarakat.
“Alhamdulillah, selama pengobatan glaukoma itu semuanya berjalan lancar. Kalau tanpa BPJS Kesehatan, mungkin kami harus mengeluarkan biaya hingga puluhan juta rupiah. Yang membuat saya tenang, pelayanan yang diberikan juga sangat baik, tidak ada pembedaan antara peserta umum dengan peserta BPJS Kesehatan,” jelasnya.
Selain pengalaman dengan ibunya, Adpen juga menyimpan kisah berharga lain ketika istrinya melahirkan. Baginya, momen kelahiran anak pertama adalah peristiwa penuh haru yang semakin terasa ringan karena terlindungi JKN. Sejak awal proses hingga selesai, ia merasa tenang karena semua biaya sudah ditanggung.
“Baru-baru ini istri saya melahirkan, dan semuanya juga ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Istri saya peserta segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) yang ditanggung perusahaan. Dari awal masuk rumah sakit sampai pulang, semua biaya ditanggung. Pelayanannya juga sangat baik dan profesional,” tutur Adpen.
Dalam proses persalinan itu, Adpen menilai tenaga medis benar-benar memberikan perhatian yang optimal. Ia merasa keluarganya dilayani dengan penuh kesabaran tanpa membeda-bedakan status kepesertaan. Hal ini membuatnya semakin yakin bahwa Program JKN sangat penting untuk masyarakat luas.
BACA JUGA:Program JKN Bantu Ibu di Sukabumi Jalani Persalinan Caesar Tanpa Khawatir Biaya
“Kalau pengalaman pribadi, saya sendiri jarang sakit. Tapi dulu saya pernah rawat inap di klinik selama 4 hari karena demam tinggi. Saat itu saya benar-benar merasakan pelayanan yang sama baiknya seperti di rumah sakit. Tidak ada perbedaan perlakuan, semua pasien dilayani dengan penuh tanggung jawab,”
kenangnya.
Di samping pelayanan tatap muka, Adpen juga merasakan manfaat besar dari layanan digital. Aplikasi Mobile JKN menurutnya memberikan solusi praktis bagi peserta yang memiliki mobilitas tinggi. Dengan fitur sederhana, ia bisa mengurus administrasi tanpa harus mendatangi kantor cabang.
“Saya pernah menggunakan fitur perubahan fasilitas kesehatan (faskes) di Mobile JKN. Awalnya faskes saya di Puskesmas Jampang Tengah, kemudian saya pindah ke klinik di Cikembar. Prosesnya sangat mudah dan cepat, hanya melalui ponsel. Tinggal klik-klik, sudah selesai. Sangat memudahkan untuk peserta yang punya banyak
aktivitas,” ungkapnya.
Kemudahan digitalisasi itu membuat Adpen semakin percaya bahwa layanan BPJS Kesehatan terus berkembang mengikuti kebutuhan zaman. Menurutnya, inovasi seperti ini adalah jawaban bagi masyarakat yang ingin serba cepat dan efisien. Ia berharap fitur digital bisa terus diperluas.
“Sekarang semua serba cepat, jadi aplikasi Mobile JKN benar-benar solusi. Peserta bisa mengurus kebutuhan tanpa antre lama. Saya sangat terbantu dengan adanya layanan ini,” kata Adpen.
Bagi Adpen, Program JKN bukan hanya sekadar kartu kepesertaan, melainkan bukti nyata rasa peduli antar warga negara. Dengan iuran gotong royong, semua orang bisa mendapat perlindungan kesehatan tanpa melihat latar belakang sosial. Menurutnya, Program JKN adalah bentuk nyata jaminan sosial yang harus dijaga.
“Kalau saya pribadi, Program JKN ini adalah bentuk nyata rasa saling peduli antar warga negara. Kita iuran bersama-sama, lalu bisa membantu siapa saja yang membutuhkan. Saya sudah merasakan manfaatnya, baik untuk saya, istri, maupun ibu saya,” tegasnya.
Di akhir, Adpen menyampaikan harapan untuk BPJS Kesehatan agar terus hadir dengan kualitas layanan terbaik. Ia ingin program ini semakin diperkuat agar masyarakat lain juga bisa merasakan manfaat serupa seperti dirinya dan keluarga.
“Harapan saya, BPJS Kesehatan tetap konsisten menjaga kualitas layanan. Semoga terus hadir untuk seluruh masyarakat tanpa terkecuali, karena JKN ini sangat berarti bagi kami. Terima kasih BPJS Kesehatan yang sudah membantu keluarga saya.”
tutupnya.
Sumber: