Kemenag RI Paparkan Keberhasilan Pengelolaan Zakat dan Wakaf di Forum G20 Brasil

Kemenag RI Paparkan Keberhasilan Pengelolaan Zakat dan Wakaf di Forum G20 Brasil

Delegasi internasional dalam gelaran G20 Interfaith Forum (IF20) di Brasil. --ANTARA/HO-Kemenag RI

RADAR JABAR - Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia memaparkan berbagai upaya negara dalam mengelola filantropi berbasis zakat dan wakaf pada G20 Interfaith Forum (IF20) yang baru-baru ini diadakan di Brasil.

Dalam forum tersebut, Kemenag mempresentasikan berbagai praktik terbaik dalam pengelolaan zakat dan wakaf yang berhasil diterapkan di Indonesia, serta dampaknya terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam mengurangi kemiskinan dan kelaparan.

"Ketika di IF20, kami masuk di salah satu workstream terkait no poverty dan no hungry. Saya menyampaikan bagaimana dampak dari program berbasis zakat dan wakaf di Indonesia," ujar Kasubdit Edukasi, Inovasi, dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf Kemenag RI, Muhibuddin, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (30/8)

Muhibuddin menjelaskan salah satu program unggulan, yaitu Program Kampung Zakat, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan dana zakat secara optimal.

BACA JUGA:Jokowi Terima Penghargaan Agricola Medal dari FAO: Pengakuan Internasional atas Ketahanan Pangan Indonesia

BACA JUGA:Anies Ucapkan Selamat Kepada Pihak Yang Akan Bertarung Di Pilkada 2024

"Program ini tidak hanya memberi bantuan material, tetapi juga pelatihan keterampilan dan pengembangan ekonomi lokal, sehingga masyarakat dapat mandiri secara ekonomi," tambahnya.

Selain itu, Muhibuddin juga memperkenalkan program Kota Wakaf dan Kantor Urusan Agama (KUA) Pemberdayaan Ekonomi Umat, yang fokus pada pemanfaatan dana wakaf secara produktif, termasuk pengelolaan wakaf hutan dan program lain yang mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.

Delegasi Kemenag juga mengunjungi Kedutaan Besar Indonesia di Brasil dan berbagi pengalaman tentang tata kelola zakat dan wakaf di Indonesia, serta potensi program filantropi yang sejalan dengan SDGs.

"Mereka sangat tertarik dan senang dengan wawasan baru yang kami bagikan. Ini membuktikan bahwa praktik pengelolaan filantropi kita dapat diadopsi secara global," ujar Muhibuddin.

BACA JUGA:Menteri AHY Kembali Gandeng World Bank untuk Sukseskan Program ILASP

BACA JUGA:Presiden Jokowi Sebut Bendungan Leuwikeris Menelan Biaya Paling Besar

Ia menekankan pentingnya kerja sama internasional untuk menghadapi tantangan global seperti kemiskinan dan kelaparan, dan berharap pengalaman Indonesia dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mencapai SDGs di tingkat global.*

Sumber: antara