Blinken Sebut Netanyahu Tetap Berkomitmen pada Usulan Gencatan Senjata Biden

Blinken Sebut Netanyahu Tetap Berkomitmen pada Usulan Gencatan Senjata Biden

Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) bertemu di Tel Aviv, Israel, pada 18 Oktober 2023. --ANTARA/AA

RADAR JABAR - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, menyatakan bahwa kepala otoritas Israel, Benjamin Netanyahu, telah kembali menegaskan komitmennya terhadap usulan gencatan senjata di Jalur Gaza yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden.

"Saya bertemu dengan Perdana Menteri Netanyahu tadi malam, dan dia menegaskan kembali komitmennya pada usulan tersebut," ujar Blinken, seperti yang dilaporkan oleh lembaga penyiaran publik Israel, KAN, pada hari Selasa (11/6) waktu setempat.

BACA JUGA:Moskow Siap Menanggapi Jika Barat Mempersenjatai Musuh Rusia

Blinken juga menyoroti sambutan positif dari kelompok Palestina, Hamas, terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendukung proposal gencatan senjata dari AS sebagai "harapan".

Meskipun demikian, Blinken menegaskan bahwa Hamas harus secara jelas menyetujui usulan gencatan senjata tersebut.

"Jika kita menginginkan gencatan senjata, tekan Hamas untuk mengatakan 'ya'," ujarnya.

BACA JUGA:Hujan Deras dan Meluapnya Bendungan Picu Banjir Bandang di Sydney

Pada hari Senin (10/6), Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadopsi resolusi yang mendukung usulan gencatan senjata di Gaza yang diumumkan oleh Presiden Biden.

Resolusi tersebut disetujui oleh 14 suara dukungan, dengan hanya Rusia yang abstain. Diketahui juga bahwa resolusi tersebut mencerminkan upaya diplomatik yang dipimpin oleh Mesir, AS, dan Qatar, serta memberikan sambutan positif terhadap usulan tiga tahap gencatan senjata yang diumumkan oleh Biden pada 31 Mei.

BACA JUGA:Taiwan Bercita-cita Jadi Destinasi Wisata Unggulan Bagi Wisatawan Indonesia

Hamas menyambut baik ketentuan resolusi Dewan Keamanan PBB dan penegasan mengenai gencatan senjata permanen di Gaza, penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza, pertukaran tahanan, dan rekonstruksi.

Hamas juga mengapresiasi penegasan resolusi terkait pengembalian pengungsi ke daerah asal mereka, penolakan terhadap perubahan demografi atau pengurangan ukuran wilayah Gaza, serta pemberian bantuan yang diperlukan bagi rakyat Palestina di Gaza.*

Sumber: antara