10 Kesalahan Orang Tua saat Anak Mengalami Tantrum: Bagaimana Mengatasinya dengan Tepat

10 Kesalahan Orang Tua saat Anak Mengalami Tantrum: Bagaimana Mengatasinya dengan Tepat

Ilustrasi --Pexels

Radar Jabar - Tantrum adalah bagian normal dari perkembangan anak, tetapi bagi orang tua, menghadapinya bisa menjadi tantangan tersendiri. Saat anak mengalami Tantrum, terkadang reaksi orang tua dapat memperburuk situasi daripada menyelesaikannya. Berikut adalah 10 kesalahan umum yang dilakukan orang tua saat anak mengalami Tantrum, beserta tips mengatasinya dengan tepat:

1. Menjadi Emosional

Reaksi emosional orang tua dapat memperburuk tantrum anak. Menjadi marah atau frustrasi hanya akan membuat anak merasa lebih tegang. Sebagai gantinya, tetaplah tenang dan berusaha memahami perasaan anak.

2. Memarahi atau Mengancam

Mengancam atau memarahi anak selama tantrum hanya akan membuatnya merasa takut atau lebih marah. Lebih baik berbicara dengan lembut dan memberikan dukungan, membantu anak untuk mengatasi emosinya.

BACA JUGA:Mengenal 7 Jenis Tantrum pada Anak yang Perlu Diwaspadai

3. Tidak Memperhatikan Penyebab Tantrum

Kadang-kadang tantrum disebabkan oleh kelelahan, lapar, atau perasaan tidak nyaman lainnya. Orang tua sering kali tidak memperhatikan faktor-faktor ini dan mencoba menenangkan anak tanpa menyelesaikan penyebab utama tantrum.

4. Mengabaikan Batasan

Membiarkan anak berbuat apa pun yang dia inginkan selama tantrum hanya akan memperkuat perilaku negatifnya. Tetapkan batasan yang jelas dan konsisten, dan tegaskan bahwa tantrum tidak akan membawa hasil yang diinginkan.

5. Membiarkan Tantrum Menguasai Situasi

Beberapa orang tua merasa terlalu malu atau lelah untuk menghadapi tantrum, sehingga mereka membiarkan anak melakukan apa yang dia inginkan. Ini hanya akan mengajari anak bahwa tantrum adalah cara yang efektif untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

6. Tidak Memberikan Perhatian Positif

Orang tua sering kali hanya memberikan perhatian ketika anak berperilaku buruk, sementara perilaku baik diabaikan. Memberikan pujian dan perhatian positif ketika anak tenang dapat membantu mengurangi frekuensi tantrum.

Sumber: