Lonjakan Kasus DBD di Bandung Barat Makan Korban 9 Orang dalam 3 Bulan Terakhir

Lonjakan Kasus DBD di Bandung Barat Makan Korban 9 Orang dalam 3 Bulan Terakhir

Lonjakan Kasus DBD di Bandung Barat Makan Korban 9 Orang dalam 3 Bulan Terakhir-Lonjakan Kasus DBD di Bandung Barat-Freepik

RADAR JABAR - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami lonjakan yang cukup mengkhawatirkan dalam tiga bulan terakhir.

Data menunjukkan bahwa selama periode tersebut, DBD telah menelan korban sebanyak sembilan orang, meninggalkan duka yang mendalam di tengah masyarakat.

Menurut laporan resmi, sejak awal tahun 2024, tercatat telah ada 1.040 kasus DBD di KBB.

Angka ini jauh melampaui kasus pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pada tahun 2023, periode Januari hingga Maret hanya terdapat 447 kasus dengan dua kematian.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan KBB, Nurul Rasyihan mengungkapkan keprihatinan atas lonjakan kasus tersebut.

"Catatan kita, sejak 1 Januari sampai 19 Maret kemarin, itu sudah ada 1.040 kasus DBD. Ada 9 orang yang meninggal dunia," ucap Nurul. Dilansir dari laman detikjabar, Jumat (22/03/2024)

Beberapa kecamatan di wilayah KBB menjadi fokus utama dengan tingkat kasus DBD yang tinggi.

 

BACA JUGA:Breaking News: Kebakaran Bangunan Laundry di Batununggal Kota Bandung

 

Terutama, kecamatan Cililin, Cipongkor, dan Lembang, yang menjadi daerah endemik dengan jumlah kasus tertinggi.

"Di tiga daerah itu sebarannya cukup tinggi. Di Cililin itu ada 165 kasus, di Lembang 152 kasus, lalu 98 kasus di Cipongkor," lanjut ucap Nurul

Lonjakan kasus DBD pada awal tahun ini disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor utama yang disebutkan adalah kondisi lingkungan yang kurang bersih dan cuaca yang tidak menentu.

"Utamanya menang karena faktor cuaca ya, sejak awal tahun itu kan masuk musim penghujan. Kemudian ada panas, maka perkembangbiakan jentik nyamuk Aedes Aegypti-nya lebih cepat," jelas Nurul.

Sumber: