Basarnas DKI Jakarta Terus Melakukan Pencarian Korban Kapal KM Pari Kudus yang Terbalik di Kepulauan Seribu
Kapal KM Pari Kudus yang Terbalik--(Sumber Gambar : Antara)
Radar Jabar disway.id - Badan SAR Nasional (Basarnas) DKI Jakarta mengambil langkah serius untuk melakukan pencarian terhadap seorang warga asing asal Taiwan yang hilang setelah kapal KM Pari Kudus terbalik di perairan Pulau Rambut, Kepulauan Seribu pada senin sore tanggal 11 Maret 2024.
Pada Selasa, Kasiop Basarnas DKI Jakarta, Agung Priambodo, menyatakan bahwa tujuh unit kapal telah dikerahkan untuk menyelidiki dan mencari korban yang bernama Shi Yi.
"Pagi ini, kami lakukan pencarian korban KM Pari Kudus terbalik di Perairan Pulau Rambut pada Senin (kemarin) sore," kata Kasiop Basarnas DKI Jakarta Agung Priambodo, di Jakarta, Selasa.
Menurut Agung Priambodo, sebanyak 80 hingga 100 personel gabungan terlibat dalam operasi pencarian di perairan Pulau Rambut. Langkah kolaboratif melibatkan tujuh unit kapal, termasuk kapal dari Basarnas, TNI AL, kepolisian, Sudin Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, serta sumber daya lainnya seperti kapal dari Asha Resort. Keberadaan 10 warga negara asing yang menjadi korban dalam kecelakaan kapal ini menjadi fokus utama dalam pencarian tersebut.
Pencarian dilakukan sejak pagi hari, dimulai pukul 07.00 WIB, dan berlangsung intensif di sekitar lokasi kejadian. Tim pencari melakukan penyisiran wilayah dari lokasi kejadian ke arah timur dan selatan, dengan harapan menemukan jejak atau indikasi keberadaan korban hilang. Pihak Basarnas DKI Jakarta tidak hanya mengandalkan armada kapal, tetapi juga memanfaatkan sumber daya manusia yang terampil untuk memaksimalkan upaya pencarian.
"Kami sudah bergerak sejak pukul 07.00 WIB mencari korban hilang," kata dia.
Shi Yi, warga asing asal Taiwan yang hilang, diketahui berusia sekitar 40-45 tahun dan masih dalam kondisi hilang. Ia menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam pada saat kejadian. Meskipun seorang penumpang yang tidak masuk manifes awalnya, yang selamat dari insiden tersebut, membantu mengidentifikasi sejumlah karakteristik fisik korban yang hilang.
Sumber: antara news