Nafsu Makan Meningkat Saat PMS, Wajar Atau Tidak?

Nafsu Makan Meningkat Saat PMS, Wajar Atau Tidak?

Ilustrasi--Freepik/wayhomestudio

RADAR JABAR - Apakah Anda seringkali lapar ketika PMS? Tenang Anda tidak sendirian. Nafsu makan meningkat saat PMS merupakan hal yang wajar. 

Merupakan fenomena yang umum dialami oleh banyak wanita, nafsu makan meningkat saat PMS biasanya diakibatkan perubahan hormon. Perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh, khususnya peningkatan kadar estrogen dan progesteron, diketahui menjadi faktor utama yang memengaruhi kondisi ini.

Selain itu, penurunan kadar hormon serotonin juga memainkan peran dalam memicu nafsu makan yang berlebihan selama sindrom pramenstruasi (PMS). Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai penyebab, dampak, dan strategi pengelolaan nafsu makan yang meningkat selama PMS.

Penyebab Nafsu Makan Meningkat saat PMS

1. Peningkatan Kadar Estrogen dan Progesteron

Hormon estrogen dan progesteron mengalami fluktuasi selama siklus menstruasi. Pada tahap tertentu sebelum menstruasi dimulai, kedua hormon ini mencapai puncaknya.

Peningkatan kadar estrogen dan progesteron ini diyakini berkontribusi pada peningkatan nafsu makan.

2. Penurunan Kadar Hormon Serotonin

Hormon serotonin dikenal sebagai hormon pengatur mood yang juga berperan dalam mengatur nafsu makan. Penurunan kadar serotonin menjelang menstruasi dapat memicu peningkatan nafsu makan, karena hormon ini juga bertanggung jawab dalam memicu perasaan bahagia.

Ketika kadar serotonin turun, perasaan lapar yang berlebihan bisa menjadi hal yang umum terjadi.

BACA JUGA:7 Penyebab Mengapa Menstruasi Dapat Menyebabkan Sakit

Dampak Nafsu Makan yang Meningkat Selama PMS

Nafsu makan yang meningkat selama PMS dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan dan kesejahteraan wanita. Dampak-dampak tersebut antara lain:

1. Peningkatan Risiko Overeating

Nafsu makan yang meningkat dapat mengarah pada konsumsi makanan yang berlebihan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penambahan berat badan dan masalah kesehatan terkait lainnya.

2. Gangguan Emosional

Sumber: