Bikin Merinding!!! Penyakit Sifilis di Jabar Kedua se-Indonesia, Kota Bandung Paling Banyak Temuan
--
RADAR JABAR - Berdasarkan data dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, Provinsi Jawa Barat tercatat 3.186 pasien terjangkit sifilis sepanjang data 2018-2022. Jabar di peringkat kedua setelah Provinsi Papua sebanyak 3.864 pasien. Setelah Jabar data menunjukkan provinsi DKI Jakarta 1.897 pasien lalu Papua Barat 1.816 pasien, Bali 1.300 pasien dan Banten 1.145 pasien.
Dari 3.186 kasus di Jabar, Kota Bandung yang merupakan ibukota Provinsi Jawa Barat, tercatat paling dominan dari hasil skrining yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Jabar di beberapa kota dengan temuan 830 kasus.
Rochady HS Wibawa, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jabar menjelaskan, skrining dilakukan di beberapa area yang telah ditentukan di kabupaten dan kota di Jawa Barat. Hasilnya, terdapat jumlah kasus penyakit sifilis atau bisa akrab disebut Raja Singa yang paling tinggi di Kota Bandung.
“Dari 29.552 pemeriksaan yang dilakukan, terdapat 830 orang yang dinyatakan positif mengidap sifilis. Meskipun pemeriksaan juga dilakukan di wilayah lainnya, angkanya fluktuatif tergantung pada kepadatan penduduk. Namun, Kota Bandung memiliki angka tertinggi,” ungkap Rochady Sabtu (10/6/2023).
PERLU DIBACA: simak-kebiasaan-tidak-sehat-dan-bisa-bikin-penyakit
Ia menyatakan bahwa skrining hanya dilakukan di Kota Bandung dan beberapa wilayah lainnya di Jawa Barat. Jika skrining dilakukan menyeluruh, kemungkinan temuan kasus akan lebih tinggi daripada data saat ini.
Data tersebut jelas membuat galau Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan ini langsung direspon oleh Pemprov Jabar dengan melakukan upaya maksimal dalam menekan laju sebaran penyakit menular tersebut dengan memastikan obat-obatan untuk upaya penyembuhan penyakit sifilis telah didistribusikan ke puskesmas di beberapa wilayah.
"Obat sifilis sudah disalurkan ke puskesmas-puskesmas," kata Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil.
Pihaknya juga memastikan Pemprov Provinsi Jabar telah melakukan berbagai upaya untuk menekan sebaran kasus sifilis, seperti melakukan skrining terhadap populasi kunci dan ibu hamil hingga tingkat kecamatan. "Kita melakukan beberapa tindakan, salah satunya melakukan skrining sampai ke level kecamatan kepada populasi kunci dan kepada ibu-ibu hamil," lanjut Emil (sapaan akrab Ridwan Kamil).
BACA JUGA : rahasia-kecipir-rebus-ampuh-cegah-penyakit-mematikan
Dengan melakukan skrining terhadap populasi kunci dan ibu hamil, Gubernur Ridwan Kamil berharap, potensi penularan sifilis bisa menurun. "Diharapkan di situ bisa dianalisa dan potensi untuk penurunannya," ujarnya.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat selalu menerapkan gaya hidup yang sehat, khususnya dalam berinteraksi yang menjadi jalan masuk penyakit sifilis.
"Yang terpenting kepada masyarakat hindari pola atau gaya hidup yang punya potensi terpapar kepada berbagai penyakit tidak hanya sifilis tapi penyakit-penyakit yang berhubungan dengan seksual dan lainnya harus diwaspadai," kata dia. (*)
Sumber: