Ibu-ibu Berkebaya Satukan Kekuatan Jaga Kebun Binatang Bandung

Ibu-ibu Berkebaya Satukan Kekuatan Jaga Kebun Binatang Bandung

TANDATANGAN: Beberapa ibu berkebaya tengah menandatangani sikap 'Jangan Tutup Kebun Binatang Kami' di Kebun Binatang Bandung, Senin (8/8).--

BANDUNG - Ribuan ibu-ibu serta beberapa anak muda berkebaya, menyatukan suaranya dan menggelar aksi mendukung penolakan disegelnya Kebun Binatang oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

Aksi yang diinisiasi oleh komunitas Perempuan Berkebaya ini berkumpul  bersama di Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo, Tamansari, pada Senin (8/8). Dari pengakuan para peserta bahkan ada yang berasal dari luar daerah. Mereka antusias hadir untuk meramaikan kegiatan 'Bandung Lautan Kebaya'.

Ketua Pelaksana Bandung Lautan Kebaya, Rini Ariani menyampaikan, selain berupaya mempertahankan eksistensi kebaya, pihaknya bersepakat mendukung penolakan disegelnya Kebun Binatang.

Rangkaian acara direncanakan akan terus berjalan sampai sore hari. Para peserta juga menandatangani kain panjang yang dibentangkan panitia. Perihal sikap mereka #jangantutupkebunbinatangkami.

"Bersamaan dengan Bandung Lautan Budaya, mengapa kita mau mengadakan acara di sini. Kita (berharap) supaya kebun binatang ini tidak disegel," ungkap Rini kepada Jabar Ekspres di Kebun Binatang, Senin (8/8).

"Cuman (ini) aspirasi dari ibu-ibu, untuk menandatangani. (Bersikap) supaya kebun binatang di Taman Sari ini, ya, tidak disegel," imbuhnya.

Menurut Rini, Kebun Binatang Bandung mesti dipertahankan lantaran sudah menjadi kebanggaan kota itu sendiri. Ia meminta, pemerintah diharapkan mampu mengkaji ulang soal penyegelan.

"Tidak langsung mengeksekusi dan menyegel. Mungkin ibu-ibu peserta ini, memiliki harapan serupa. Tampak dari penandatanganan penolakan," katanya.

Dia menuturkan, peserta yang hadir kali ini ada sebanyak 1.400. Meramaikan Bandung Lautan Kebaya. "Selain melakukan penolakan, kegiatan ini juga salah satu bentuk melestarikan kebaya," tuturnya.

Saat ini, lanjut Rini, anak-anak remaja sudah terlihat gengsi memakai pakaian tradisional tersebut. Dia pun berharap di kemudian hari, lebih banyak lagi kebaya modern diproduksi.

Sebelumnya, Pengelola Kebun Binatang Bandung meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk menghargai proses hukum yang tengah berlangsung di pengadilan terkait status kepemilihan lahan.

Oleh karena itu tunggakan sewa yang dialamatkan kepada pengelola tidak sesuai karena belum terbukti kepemilikan lahan Kebun Binatang Bandung milik siapa.

Marketing Communication (Marcom) Kebun Binatang Bandung, Sulhan Syafii, mengatakan sampai saat ini proses masih berlangsung di pengadilan.

"Kita menempati sejak tahun 1933 ya kita punya bukti dokumen," ujarnya kepada wartawan, di Kebun Binatang Bandung, Jumat (10/6).

Sumber: