Cek Sekarang! BPJS Kesehatan Bisa Dipakai Untuk Layanan Psykiater, Ini Persyaratannya
BPJS Kesehatan memastikan, bahwa klaim asuransinya tidak hanya bisa mengcover layanana Pysikiater-ilustrasi--
JAKARTA- Tidak hanya untuk layanan kesehatan yang bersifat jasmani saja, kini BPJS Kesehatan mengklaim bahwa susarisnya dapat digunakan untuk layanan rohani
Artinya, peserta BPJS Kesehatan saat ini bisa mendapatkan pengobatan atau konsultasi kesehatan secara gratis ke psikiater.
Sayangnya, beberapa orang masih mengalami gangguan mental dan ragu mengunjungi psikolog, entah belum siap mental atau karena biaya konseling yang mahal.
Semua gejala yang masuk dalam gangguan kejiwaan akan dijamin BPJS sesuai dengan indikasi medis, prosedur dan diagnosis yang diatur Peraturan Menteri No. 59 Tahun 2014.
Berikut Cara Mendapat Layanan Konsultasi Kejiwaan Gratis dengan BPJS Kesehatan:
1. Pertama, siapkan berkas-berkas yang diperlukan berupa fotokopi Kartu JKN-KIS/ BPJS, fotokopi KTP, dan fotokopi kartu keluarga.
2. Kedua, datangi fasilitas kesehatan Tingkat 1 yang tercatat dalam kartu BPJS (Puskesmas/Klinik/Dokter Praktik Perorangan).
Saat mendaftar ke petugas, menyukai apakah di fasilitas kesehatan tersebut menyediakan poli jiwa. Pasalnya, tidak semua puskesmas atau faskes tingkat 1 punya poli jiwa.
puskesmas tidak memiliki layanan kesehatan jiwa, tetap periksakan diri ke dokter di faskes tersebut. Menurut akun Twitter @LudyChyntia hal ini karena prosedur BPJS mengharuskan pasien memeriksakan diri ke puskesmas sebelum mengunjungi rumah sakit.
3. Jika pasien masih bisa ditangani, prosedur selesai hanya di Faskes Tingkat 1 saja. Tapi jika pasien perlu pemeriksaan lanjutan dan resep obat, barulah pelanggan akan mengunjungi Rumah Sakit.
4. Setelah mendapat rujukan, datangi rumah sakit dan daftarkan diri di loket rawat jalan rumah sakit tersebut dan ikuti prosedurnya. datang besoknya
5. Setelah dapat berkas yang dibutuhkan dari loket, pergilah ke Poli Jiwa.
6. Di poli jiwa, petugas akan menanyakan sejumlah pertanyaan general seperti apa yang dirasakan, alasan datang, dan kondisi pasien. Ini adalah bentuk asesmen awal sebelum bertemu dokter spesialis kejiwaan/psikiater karena itu jawablah sejujurnya.
7. Setelah sesi tanya jawab dengan petugas, barulah pasien bisa mengikuti sesi konseling dengan psikiater atau psikolog. Jawab semua pertanyaan psikiater atau psikolog dengan jujur meskipun supaya psikolog/psikiater bisa memberikan diagnosis yang akurat.
8. Bagi pasien yang menikah, psikiater akan menanyakan izin orang tua untuk memberikan obat anti-depresan. Sebab, resep obat hanya bisa diberikan atas persetujuan orang tua pasien.
9. Jika pasien mendapat resep obat, tebus obat di apotek rumah sakit tersebut.
10. Dalam keadaan darurat darurat, seseorang yang mengalami gangguan kejiwaan bisa dibawa langsung ke RS Khusus Jiwa tanpa rujukan Faskes Tingkat 1.
Sumber: