Resmi Jadi Ketum Jabar, Tb Raditya Ingin Ardin Jadi Penyedia Barang Bagi UMKM Lokal

BACA JUGA:Kabupaten Bogor Bakal Miliki Pasar Petani Garuda

BACA JUGA:Pemkab Bogor Berencana Bangun Teras Pakansari, 400 PKL Siap Ditampung

"Tagline kita yaitu Kompas. Nanti kita akan men-support pemerintah daerah, khususnya adalah meng-scale up usaha kecil menengah," sambungnya.

Ia juga mendorong pemerintah daerah untuk memberikan kesempatan kepada pengusaha-pengusaha lokal agar mendapat keuntungan dari APBD provinsi maupun kabupaten/kota.

Di sisi lain, Raditya juga ingin ada semacam kolaborasi antara pemerintah dan swasta. "Mereka jangan serakah. Menurut Pak Presiden kan bicara tentang serakahnomik," ucapnya.

"Mereka jangan serakah, biarkan kita ikut. Berkolaborasi saja sama kita. Agar apa? Ya agar mereka hidup, gitu. UMKM-UMKM hidup. Kalau sekarang, pemenangan-pemenangan besar masuk langsung ke tingkat kabupaten. Ini menjadi tidak baik," terangnya.

Selanjutnya, ia juga akan mendukung Koperasi Merah Putih. "Kami berharap dan mendorong Koperasi Merah Putih serta akan merangkul untuk menjadi anggota kita dan Koperasi Merah Putih ini bisa supporting ke PBG-PBG," harapnya.

BACA JUGA:Dari Glaukoma Ibu hingga Persalinan Istri, Semua Ditanggung JKN

BACA JUGA:Saat Operasi PETI TNGHS, Ditjen Gakkum Kehutanan Temukan Tempat yang Diduga untuk Tindak Pidana Umum

Ia menerangkan, langkah ini diambil untuk mencegah penarikan anggaran oleh pemerintah pusat apabila tidak digunakan secara maksimal.

"Kita ingin, ayolah kita sama-sama. Bahwa sekarang sudah eranya, saatnya. Jangan menganggap kami pesaing, jangan bunuh kami. Tapi kalau dengan kami, dengan UMKM karena kita paham mereka perlu hidup. Mereka juga, kami juga perlu hidup. Kalau diibaratkan pohon, kita itu rumput. Tetapi ketika sekarang rumput disirami air, dia akan tumbuh," tuturnya.

Kalau pohon besar, pasti sudah kuat. Tapi ketika pohon kecil tidak disiram, akhirnya akan mati dengan cepat.

"Padahal kita tahu yang namanya UMKM Itu penopang yang sangat luar biasa untuk pertumbuhan ekonomi begitu," pungkas Tubagus Raditya Indrajaya.* (ysp)

Sumber: