Persiapan Hadapi Gempa dan Mitigasi Bencana, Warga Gunung Salak Diberikan Pelatihan

Persiapan Hadapi Gempa dan Mitigasi Bencana, Warga Gunung Salak Diberikan Pelatihan

Warga area lereng Gunung Salak saat menerima pelatihan hadapi gempa dan mitigasi bencana.--Regi Radar Jabar

Sementara itu, Pakar Kebencanaan Budi Pranowo, yang juga mantan Sekretaris BPBD Kabupaten Bogor, menjelaskan gempa kecil seperti di Gunung Salak berfungsi untuk melepas energi bawah tanah secara bertahap.

 

“Gempa kemarin rata-rata di bawah magnitudo 3,5. Itu seperti kedutan kecil, energinya keluar sedikit demi sedikit agar tidak menumpuk jadi gempa besar,” jelas Budi.

 

Budi mengungkapkan, pada 20 September gempa utama berkekuatan 3,2 magnitudo dengan gempa susulan sebanyak 43 kali yang berintensitas kecil.

 

BACA JUGA:Jabar Siaga Darurat Bencana, Bupati Bogor: Mudah-mudahan Bogor Tidak Terjadi Bencana

 

Ia memaparkan sejarah gempa di wilayah tersebut, termasuk gempa berkekuatan 4,8 magnitudo pada 2012 di Cibubian, yang mengakibatkan kerusakan puluhan rumah warga.

 

“Kalau dilihat dari karakteristiknya, kawasan ini memang sudah merupakan jalur sesar aktif. Karena itu masyarakat harus terbiasa dan tidak panik ketika gempa terjadi,” tambah dia.

 

BMKG menegaskan, gempa tektonik di sekitar Gunung Salak tidak terkait dengan aktivitas vulkanik maupun operasional panas bumi. Semua data menunjukkan sumber energi berasal dari pergeseran sesar aktif.

 

Kini, masyarakat perlu membiasakan diri mengikuti panduan keselamatan seperti tidak panik, mencari tempat terbuka, serta memperhatikan struktur bangunan di sekitarnya.

Sumber: