”Kami (Dispernakan) berencana memberikan catatan khusus dan edukasi kepada peternak terkait pentingnya biosekuriti,” jelasnya.
Sementara terkait penyebab pasti kematian sapi-sapi beberapa waktu lalu, Acep mengaku masih harus menunggu hasil uji laboratorium keluar.
”Kami tidak bisa menebak-nebak tanpa hasil laboratorium yang valid. Perkiraan hasil lab akan keluar sekitar satu minggu ke depan,” ujarnya.
Acep juga menegaskan jika kasus kematian mendadak sapi ini belum bisa dikategorikan sebagai wabah karena jumlah kasus masih terbatas dan belum ditemukan pola penyebaran yang jelas. Namun demikian, pihaknya mengimbau peternak untuk waspada dan segera melaporkan jika mendapati gejala mencurigakan pada ternaknya.
”Satu ekor yang sakit harus segera dipisahkan, dan laporkan ke petugas. Kami siap membantu penanganannya,” tegasnya. (ziz)