Keluh Dipundak Mereka yang Berjalan Kaki dari Rumpin hingga Pemkab Bogor

Kamis 19-06-2025,20:16 WIB
Reporter : Regi
Editor : Wanda Novi

RADAR JABAR - Laju kendaraan meramaikan ruas Jalan Tegar Beriman, ramai, menopang keluh di pundak. Perhatian pengendara teralihkan sejak petang, para petugas keamanan mulai datang untuk menjaga Gerbang Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bogor.

Pengendara mulai menahan laju mesin, wajah mereka penuh tanya Gerbang Putih yang tinggi itu mulai menutup dan dirantai. 

Kabarnya, Himpunan Mahasiswa Rumpin bersama Masyarakat akan menyampaikan, tuntutan kepada pemangku kepentingan soal Jalur Tambang hingga fasilitas pelayanan kesehatan.

Matahari usai melaksanakan tugasnya. Puluhan orang itu tiba setelah berjalan sejauh 26 Km dari Rumpin untuk bersuara di depan Kantor Bupati Bogor. Baju hitam menghias jalan, katanya, simbol duka dan perlawanan.

BACA JUGA:Camat Rumpin Sebut Aksi Long March Bukan Warga Kecamatan Rumpin

BACA JUGA:Lolos Final, Selangkah Lagi Tim Fahmil Quran Kabupaten Bandung Raih Medali Emas

Terbaru, pada 15 Juni malam lalu, tiga pelajar berinisial DM (13), MHB (13), dan ZH (14). Ketiganya tewas akibat kecelakaan di jalur tambang. 

Satu korban meninggal di lokasi kejadian, satu di Puskesmas, dan satu lainnya di RSUD Kota Bogor pada Senin (16/6) lalu.

Suara gemuruh mesin mengiringi lantunan mereka yang menuntut kepedulian pemerintah. Tidak sampai di situ, suhu udara juga menyuntik tulang massa aksi saat menyuarakan tuntutan. 

Poster bertuliskan Bogor 'Gelap Kecuali Cibinong', 'Cie-Cie Jalur Tambang Katanya', 'Pak Bupati Tolong Mata Saya Perih Kena Debu Tronton' mengalihkan perhatian pengendara yang sedang lalu lalang di Jalan Tegar Beriman.

Mereka memasang tulisan kritik di sekitar Gerbang Pemkab Bogor, menyalakan lilin, menabur bunga sebagai simbolis bela sungkawa.

Teriakan itu tidak berhenti, menuntut Bupati Bogor Rudy Susmanto untuk hadir menghadap mereka agar tuntutan disampaikan secara langsung.

Lalu, massa aksi bersila di depan Gerbang Pemkab Bogor, menampilkan teatrikal yang mengkritik jalur tambang dengan latar banner bertuliskan berbagai macam kritik, nyalanya lilin, dan bunga tabur.

Perwakilan aksi, M Abdul Ajis (26) menutur, massa aksi yang berjalan kaki dari jam 10 pagi hingga pukul 18.30 memiliki tujuan untuk meminta hak mereka di jalur tambang.

"Tujuan kami kesini semata mata meminta hak-hak yang seharusnya kita terima. Bagaimana terkait Perbup yang tidak pernah terealisasi, terkait PJU yang tak pernah ada kejelasan sampai sekarang. Kemudian fasilitas kesehatan dan jalur tambang yang ga pernah ada kejelasan sampai saat ini," kata Ajis di depan Gerbang Pemkab Bogor, pada Kamis (19/6/2025).

Kategori :