RADAR JABAR - Guna mendorong perkembangan ekonomi hingga pendidikan, keberadaan terminal dinilai menjadi faktor penting dalam mempercepat mobilitas dan aksesibilitas masyarakat.
Seperti halnya di wilayah Bandung Timur, tepatnya kawasan Cileunyi, Kabupaten Bandung, yang merupakan salah satu pusat aktivitas masyarakat. Ironisnya, di wilayah ini tidak difasilitasi terminal sebagai akses lintas alias penghubung ke berbagai daerah. Pengamat Ekonomi dari Universitas Pasundan (Unpas) Bandung, Acuviarta Kartabi menilai keberadaan Terminal Cileunyi sangatlah penting. "Dapat mempercepat mobilitas dan aksesibilitas masyarakat, khususnya di kawasan Bandung Timur," kata Acu, sapaan akrabnya Acuviarta, kepada Jabar Ekspres melalui telepon seluler, Selasa 6 Mei 2025. Ia menambahkan, ada banyak objek strategis di kawasan Bandung Timur, sehingga keberadaan Terminal Cileunyi seharusnya bisa diaktifkan kembali dan dikelola dengan baik. "Apalagi di sana (Bandung Timur) banyak objek strategis. Tidak jauh dari situ, ada Jatinangor, banyak kampus, kemudian banyak juga pabrik di Rancaekek," bebernya. Seperti diketahui, kawasan ini sebelumnya dimanfaatkan untuk pangkalan armada transportasi umum alias terminal, namun kini statusnya hanya lahan kosong. Berdasarkan informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, Terminal Cileunyi aktif digunakan dan resmi statusnya hanya sampai tahun 2021 lalu. Sekarang, kondisi lahan yang cukup luas menampung sejumlah kendaraan untuk mangkal itu statusnya bukan lagi Terminal Cileunyi. Apabila melihat sejarah, Terminal Cileunyi sudah ada sejak 1970-an lalu, dimana kawasan tersebut tak hanya dijadikan tempat mangkal titik awal dan akhir angkot. Akan tetapi, bus antar kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jawa Barat pun kerap mangkal, alias memanfaatkan Terminal Cileunyi untuk mengangkut dan menurunkan penumpang. Seiring waktu, pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bandung bagian Timur mulai berkembang, seperti dibuatnya awal Jalan Tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi). Sejak mulai beroperasinya Tol Padaleunyi sekira pada tahun 1990 lalu, armada bus antar kabupaten/kota yang semula kerap mangkal pun secara bertahap tidak lagi masuk Terminal Cileunyi. Adapun kendaraan umum yang masih memanfaatkan keberadaan Terminal Cileunyi kala itu hanya angkot, elf, hingga bus 3/4 jurusan Cileunyi-Cililin saja. Adapun lokasi Terminal Cileunyi sebelumnya berada tepat di seberang lahan yang sekarang jadi Pasar Sehat Cileunyi. Sekira pada 2015 lalu, Terminal Cileunyi pindah lokasi ke seberangnya yang sekarang statusnya hanya lahan kosong milik Desa Cileunyiwetan. Sampai 2021 lalu, status Terminal Cileunyi sudah tidak lagi aktif, padahal kawasan yang tinggi aktivitas masyarakat dan kendaraan di Bandung Timur itu merupakan satu-satunya terminal yang ada di wilayah Kecamatan Cileunyi. "Saya rasa jika memang ingin mengoptimalkan transportasi publik, sebagai sarana transportasi masyarakat untuk menjangkau itu, ya harusnya (di Bandung Timur) ada terminal," ujarnya. Menurut Acu, keberadaan terminal ini sangat mempengaruhi aspek pendidikan dan ekonomi. "Apalagi tidak semua masyarakat menggunakan kendaraan pribadi, itu dampak makronya," sambungnya. Artinya, ujar Acu, berdirinya terminal pasti memunculkan banyak efek positif, salah satunya memudahkan akses masyarakat. "Di situ (Cileunyi) tidak ada terminal yang mumpuni, padahal Bandung Timur itu menurut saya kawasan strategis," ujarnya. Acu menuturkan, aktivitas terminal yang kita kenal selama ini juga memang bisa bersinergi dengan pasar. "Sehingga kemudian di situ bisa juga berkembang aktivitas ekonomi dan sebagainya," imbuhnya. "Kalau pasarnya bagus, terminalnya bagus, kemudian tata kelolanya baik, saya kira secara makro akan tumbuh aktivitas ekonominnya," pungkasnya.(ysp)Dorong Perkembangan Ekonomi dan Pendidikan di Bandung Timur: Terminal Cileunyi Perlu Diaktifkan Kembali
Rabu 07-05-2025,10:32 WIB
Reporter : Fadillah Asriani
Editor : Fadillah Asriani
Kategori :
Terkait
Jumat 12-09-2025,15:18 WIB
Renie Rahayu Fauzi: DPRD Kabupaten Bandung Siap Ikuti Kebijakan Pusat Terkait Tunjangan
Jumat 12-09-2025,14:52 WIB
Sinergitas! DPRD dan Dispakan Kabupaten Bandung Tebar Benih Ikan 9000 Ekor, Ini Tujuannya
Jumat 12-09-2025,11:13 WIB
Tinjau Pelaksanaan Program MBG di SMPN1 Soreang, Ini Harapan Komisi D DPRD Kabupaten Bandung
Kamis 11-09-2025,20:35 WIB
Program MBG di Kabupaten Bandung Dinilai Bagus, Waket DPRD Minta Pertahankan Kualitas Gizi
Kamis 11-09-2025,19:52 WIB
Monitoring MBG, Komisi D DPRD Kabupaten Bandung Kunker ke SMPN 3 Rancaekek
Terpopuler
Sabtu 13-09-2025,20:52 WIB
Revisi Keterangan Tertulis Nomor KT-15/2025 mengenai Warisan Bukan Objek Pajak Penghasilan
Sabtu 13-09-2025,18:49 WIB
Tanggapan Kades Bojongkulur Soal Aspirasi Warga yang Bakal Gelar Aksi Senin Mendatang
Sabtu 13-09-2025,22:30 WIB
Sejak Petang, Rumah RT 03/RW 11 di Kebonpedes Ditinggalkan Pemilik Lebih Pilih Padati Jalan
Minggu 14-09-2025,08:30 WIB
Eksekusi Silvester Matutina Ditunda, BPL HMI Soroti Kredibilitas Kajati DKI
Minggu 14-09-2025,10:52 WIB
DAM Kembali Dukung Generasi Muda Lewat Honda DBL 2025 West Java Series
Terkini
Minggu 14-09-2025,16:33 WIB
Kasus Silfester Mandek, Gerakan Insan Nusantara Angkat Bicara
Minggu 14-09-2025,10:52 WIB
DAM Kembali Dukung Generasi Muda Lewat Honda DBL 2025 West Java Series
Minggu 14-09-2025,08:30 WIB
Eksekusi Silvester Matutina Ditunda, BPL HMI Soroti Kredibilitas Kajati DKI
Sabtu 13-09-2025,22:30 WIB
Sejak Petang, Rumah RT 03/RW 11 di Kebonpedes Ditinggalkan Pemilik Lebih Pilih Padati Jalan
Sabtu 13-09-2025,20:52 WIB