Pada kesempatan tersebut, Erwan mempersilakan kepada Kabupaten Bandung maupun daerah lainnya di Jawa Barat untuk mengajukan pembangunan SLTA baru dari hasil efisiensi anggaran Rp.1,6 triliun tersebut.
Sebelumnya, Bupati Dadang Supriatna mengungkapkan dampak minimnya SLTA di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Ia menilai, akibat dari kekurangan SLTA ini, selain indikator pendidikan di IPM berkurang, banyak pula terjadi pernikahan dini.
BACA JUGA:Bupati Bandung Ajak Anak-anak TK, SD, SMP, SLTA Untuk Melaksanakan Magrib Mengaji
Hal tersebut disampaikannya dalam sambutan saat Sidang Paripurna Istimewa Peringatan Hari Jadi ke-384 Kabupaten Bandung yang digelar di Gedung Paripurna DPRD, Senin 21 April 2025.
Pada kesempatan yang sama, ia juga menyoroti pencapaian indikator indeks pendidikan yang menurutnya masih kurang.
"Harapan Lama Sekolah (HLS) masyarakat Kabupaten Bandung tidak berbanding lurus dengan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS). Karena dalam hal pengelolaan SMA/SMK, kita masih bergantung kepada kewenangan Pemprov Jawa Barat," ungkapnya.
Lebih lanjut Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna, lantas mengungkapkan bahwa ia sudah mendirikan 27 SMP baru di periode pertama menjabat Bupati Bandung dan menginginkan membangun 22 SMA/SLTA baru.