RADAR JABAR - Walaupun daya tahan mobil listrik belum teruji seiring waktu, banyak orang tertarik untuk mencoba mobil listrik. Awalnya, mobil listrik dikenal sebagai kendaraan mewah dan mahal karena satu-satunya produsen yang dianggap andal, yaitu Tesla, memasang harga yang sangat tinggi.
Di Indonesia, harga Tesla bisa mencapai lebih dari Rp1 miliar, menjadikannya sebagai mobil kelas premium. Ditambah lagi, strategi pemasaran Tesla yang inovatif membuat banyak orang Indonesia hanya bisa bermimpi memiliki mobil listrik.
Namun, semua itu berubah ketika produsen Tiongkok mulai memasuki pasar Indonesia dengan mobil listrik yang lebih terjangkau, salah satunya adalah Wuling.
Dengan kehadiran mobil listrik murah ini, banyak orang berlomba-lomba untuk membelinya. Namun, karena harganya yang terjangkau, ada beberapa kompromi yang harus diterima, seperti kenyamanan dan desain. Misalnya, desain mobil Wuling dianggap lucu oleh sebagian orang, tetapi mungkin hanya menarik dalam waktu singkat.
Untuk mendapatkan mobil listrik dengan fitur lengkap, kenyamanan tinggi, dan desain yang menarik, pembeli harus beralih ke mobil yang lebih mahal. Selain Tesla, ada juga Hyundai Ioniq, yang menawarkan desain futuristik dan kenyamanan yang jauh lebih baik. Namun, harga mobil-mobil ini masih tergolong mahal, sehingga tidak semua orang tertarik untuk membelinya.
Kehadiran produsen Tiongkok lainnya, BYD, semakin menggairahkan pasar mobil listrik. BYD menawarkan kenyamanan yang pas, performa yang baik, jarak tempuh memadai, dan desain yang menarik dengan harga yang lebih terjangkau.
BACA JUGA:Honda Kenalkan Motor Listrik di IMOS 2024, Cek Harga dan Keunggulan ICON e: & CUV e:
BACA JUGA:10 Daftar Sepeda Listrik Roda Tiga Populer dan Harga Terjangkau
Hal ini membuat banyak orang ingin mencoba mobil dari BYD. Pertanyaannya, bagaimana BYD bisa menawarkan harga yang kompetitif? Perlu dicatat, harga murah di sini berarti lebih murah dari mobil dengan spesifikasi yang sama atau lebih tinggi, bukan setara.
Pada tahun 2011, BYD mulai merambah pasar kendaraan listrik dan saat itu dianggap remeh oleh para produsen besar seperti Tesla. Banyak yang meragukan bahwa pabrikan Tiongkok bisa bersaing dengan merek besar. Namun, akhirnya BYD berhasil membuktikan diri. Pada akhir tahun 2023, BYD berhasil melampaui Tesla dan menjadi produsen mobil listrik nomor satu di dunia.
Alasan BYD jadi Mobil Listrik Terlaris di Dunia
Bagaimana BYD bisa menjadi produsen mobil listrik terlaris? Mari kita lihat mulai dari data penjualan global.
1. Penjualan Global Meningkat
Pada kuartal terakhir tahun 2023, BYD mengalahkan Tesla dalam penjualan mobil listrik berbasis baterai, dengan total 526.000 unit terjual, sementara Tesla berada di angka 484.000 unit.
Sebagian besar penjualan BYD terjadi di pasar domestik, yaitu Tiongkok, yang merupakan pasar terbesar mereka dengan kontribusi sekitar 90% dari total penjualan. Di Tiongkok, BYD sukses menjual dalam volume besar dengan harga yang kompetitif. Ini bukan kejutan karena BYD telah dua tahun berturut-turut melampaui Tesla dalam hal produksi.
BYD, atau "Build Your Dreams," awalnya adalah startup kecil dengan hanya 20 karyawan pada tahun 1995. Perusahaan ini didirikan oleh seorang ahli kimia bernama Wang Chuanfu di Tiongkok, yang pada awalnya fokus memproduksi baterai litium-ion untuk ponsel.
Ketika tren smartphone berkembang pesat, bisnis BYD ikut melejit dengan memasok baterai ke perusahaan besar seperti Motorola dan Nokia. Chuanfu telah tertarik pada teknologi baterai sejak masa kuliahnya, sehingga pada tahun 2003, BYD memutuskan masuk ke industri otomotif dengan mengakuisisi Xi’an Qin Chuan Automobile—langkah awal lahirnya BYD Auto.