BACA JUGA:Presiden Prabowo Subianto Proyeksikan Merauke jadi Lumbung Pangan Nasional
BACA JUGA:Presiden Prabowo Imbau Kementerian Batasi Perjalanan ke Luar Negeri
"Mungkin (mereka) sudah pecah kongsi, lalu menganggap bahwa sebaiknya (kasus judi online) dibuka. Sebaiknya saling mengintai dan menjebak," sambungnya.
3. Penanganan Kasus Tom Lembong
Secara khusus, ia juga menyoroti kasus Tom Lembong yang bisa menjadi sinyal ancaman ke PDI Perjuangan.
Sikap ini menegaskan otonomi Prabowo yang tidak ingin terpengaruh oleh kepentingan-kepentingan masa lalu. Selain itu, isu penangkapan mantan Menteri Perdagangan Thomas Lembong turut menunjukkan perbedaan pendekatan Prabowo.
"Tetapi sekali lagi, ini adalah soal yang memungkinkan kita percaya bahwa penegakan hukum di era pak Prabowo itu bisa berlanjut. Dan kepastian-kepastian ini yang lagi dievaluasi oleh masyarakat sipil," kata akademisi ini.
"Termasuk ujung dari kasus Tom Lembong ini gimana. Apakah pak Jokowi dendamnya bisa tiba pada PDIP nanti? Mungkin Tom Lembong ini baru satu sinyal karena membela Anies. Dan ada soal lain mungkin, seorang tokoh karena masih ada di lingkungan PDIP," lanjutnya.
Hal ini memicu persepsi bahwa ada perbedaan pandangan antara Prabowo dan Jokowi dalam penegakan hukum. Sementara itu, beberapa politisi Gerindra menilai bahwa kasus Lembong belum memiliki dasar hukum yang cukup kuat.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Resmi Melantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN
BACA JUGA:Presiden Prabowo Akan Kumpulkan Pejabat Bahas Isu Lingkungan dan Kebersihan
Dalam kasus impor gula yang melibatkan Lembong, banyak pihak menilai bahwa keuntungan besar yang diraih importir mencerminkan kebijakan negara yang menguntungkan kelompok tertentu.
Meski demikian, Prabowo tampak tidak ragu melanjutkan proses hukum, meskipun itu melibatkan tokoh-tokoh yang mungkin berhubungan erat dengan pemerintahan Jokowi.
Dengan munculnya berbagai kasus hukum, termasuk penangkapan sejumlah tokoh yang memiliki kedekatan dengan kekuasaan sebelumnya, publik melihat pemerintahan Prabowo tengah menghadapi ujian.
Banyak yang menduga bahwa ini adalah bagian dari upaya Prabowo untuk menunjukkan komitmennya terhadap penegakan hukum yang independen dari pengaruh politik, sekaligus menekankan pendekatannya yang berbeda dari pemerintahan Jokowi.
Meskipun Jokowi tidak lagi menjabat sebagai presiden, pengaruhnya di dunia politik Indonesia masih terasa, terutama lewat dukungan oligarki dan jaringan kekuasaan yang ia bangun selama dua periode kepemimpinannya.