5 Gunung Berapi Tertinggi di Pegunungan Andes

Minggu 03-11-2024,21:27 WIB
Reporter : Salma Sepina Nurdini
Editor : Salma Sepina Nurdini

RADAR JABAR - Ada beberapa gunung berapi yang mencapai ketinggian tertinggi di dunia, menjadi daya tarik bagi para pendaki dan ilmuwan, salah satunya yang berada di Pegunungan Andes. Beberapa gunung berapi tertinggi di Pegunungan Andes ini bukan hanya menakjubkan dari segi ukuran, namun juga menyimpan berbagai keunikan geologis.

Bagi yang penasaran berikut ini adalah daftar gunung berapi tertinggi di Pegunungan Andes beserta daya tariknya yang memikat.

1. Nevado Ojos del Salado (Argentina-Chili) – 6.879 Meter

Nevado Ojos del Salado memegang gelar sebagai gunung berapi tertinggi di dunia, berdiri di perbatasan Argentina dan Chili. Gunung ini merupakan stratovolcano besar yang memiliki beberapa kubah lava dan kawah di puncaknya.

Salah satu keistimewaan Ojos del Salado adalah danau kawah tertinggi di dunia, yang terletak di ketinggian 6.390 meter di sisi timur gunung. Nama “Ojos del Salado” berarti "mata garam," yang merujuk pada lapisan garam yang muncul di antara gletsernya.

Gunung ini memiliki iklim yang sangat kering karena berada di dekat Gurun Atacama. Salju hanya menutupi puncaknya selama musim dingin, dan sebagian besar permukaan gunungnya terlihat tandus.

Meski tercatat tidak aktif sejak letusan terakhir pada tahun 750 Masehi, ada laporan mengenai emisi uap yang diamati pada tahun 1993, menunjukkan adanya aktivitas vulkanik minimal di dalamnya. Bagi para pendaki, Ojos del Salado menawarkan pemandangan luar biasa dan tantangan unik, terutama karena kondisi iklimnya yang kering.

BACA JUGA:Mengenal Ring of Fire, Penyebab Indonesia Rawan Gempa Bumi dan Letusan Gunung Berapi

BACA JUGA:7 Daftar Gunung Api Aktif di Jawa Barat dengan Fenomena Alam yang Menakjubkan!

2. Llullaillaco (Argentina-Chili) – 6.739 Meter

Llullaillaco, adalah gunung berapi tertinggi kedua di dunia dengan ketinggian mencapai 6.739 meter. Terletak di perbatasan Argentina dan Chili, Llullaillaco berada di wilayah Puna de Atacama, yang merupakan salah satu daerah paling kering di dunia.

Bentuk gunung ini berupa kerucut stratovolcano dengan empat kubah lava di puncaknya. Lerengnya curam dan ditutupi vegetasi yang sangat jarang akibat kondisi iklim yang ekstrem.

Llullaillaco terkenal tidak hanya karena ketinggiannya, tetapi juga sejarah aktivitas vulkaniknya. Letusan terakhir terjadi pada tahun 1877, sementara beberapa letusan besar lainnya terjadi sekitar 150.000 tahun yang lalu.

Salah satu keunikan dari Llullaillaco adalah penemuan mumi anak-anak Inca di dekat puncaknya, yang merupakan bagian dari pengorbanan ritual kuno. Saat ini, Llullaillaco dianggap sudah tidak aktif, namun tetap menjadi subjek studi geologi yang mendalam.

3. Gunung Incahuasi (Argentina-Chili) – 6.638 Meter

Gunung Incahuasi merupakan salah satu gunung berapi tertinggi di dunia, berada di perbatasan antara Argentina dan Chili dengan ketinggian mencapai 6.638 meter. 

Gunung ini terbentuk dari dua stratovolcano yang menyatu dan memiliki kaldera seluas 3,5 kilometer. Di sekitarnya, terdapat empat kerucut piroklastik yang menghasilkan aliran lava basalt-andesit.

Meski Incahuasi tergolong gunung berapi yang sudah tidak aktif, gunung ini berindikasi memiliki aktivitas vulkanik mungkin masih berlangsung hingga periode Holosen. Beberapa aliran lava di puncaknya memiliki penampilan yang masih muda, menunjukkan adanya aktivitas fumarolik di masa lalu.

Kategori :