Hal ini menjadikan Incahuasi objek penelitian menarik, terutama bagi ilmuwan yang ingin memahami potensi bahaya geologis di wilayah ini.
4. Gunung Tipas (Argentina) – 6.658 Meter
Di sebelah utara Argentina, Gunung Tipas, atau dikenal juga sebagai Cerro Walther Penck, merupakan gunung berapi stratovolcano dengan ketinggian 6.658 meter. Terletak di Provinsi Catamarca, gunung ini berada di dekat Nevado Ojos del Salado dan mencakup area seluas 25 kilometer persegi.
Kompleks Tipas terdiri dari beberapa fitur geologi, seperti stratovolcano, kubah lava, dan aliran lava. Gunung Tipas diperkirakan aktif sekitar 2,9 juta hingga 1,2 juta tahun yang lalu, menghasilkan material vulkanik seperti dasit dan riolit.
Pada tahun 2013, laporan mengindikasikan adanya danau kawah yang mengeluarkan bau belerang, yang menunjukkan aktivitas fumarolik. Studi tomografi seismik juga menemukan adanya pola redaman di bawah permukaan Tipas, yang mungkin mengindikasikan adanya magma di bawah permukaan gunung ini.
5. Gunung Coropuna (Peru) – 6.377 Meter
Gunung Coropuna adalah gunung berapi yang terletak di tenggara Peru, memiliki ketinggian 6.377 meter. Dikenal sebagai gunung berapi majemuk, Coropuna terdiri dari beberapa puncak yang selalu tertutup salju, membentuk lapisan es yang luas di zona tropis. Puncak tertinggi gunung ini dikenal sebagai Coropuna Casulla. Selama Glacial Maximum terakhir, gunung ini mengalami perluasan lapisan es yang signifikan.
Meskipun dianggap tidak aktif, Coropuna pernah mengalami aktivitas vulkanik di masa lalu, dengan kaldera besar serta kubah lava dan aliran lava di puncaknya. Gunung ini dikelilingi oleh gletser yang menjadi sumber air penting bagi masyarakat di wilayah sekitarnya, terutama di area dataran tinggi Andes yang rentan terhadap perubahan iklim.
BACA JUGA:Pahami, Apa Itu Erupsi Eksplosif yang Terjadi di Gunung Ruang Sulawesi Utara
BACA JUGA:Kehebatan dan Fakta Unik Kambing Gunung: Penguasa Dataran Tinggi yang Menakjubkan
Mengapa Gunung Berapi Tertinggi Terletak di Pegunungan Andes?
Pegunungan Andes menjadi lokasi utama beberapa gunung berapi tertinggi di dunia karena letaknya di perbatasan Lempeng Nazca dan Lempeng Amerika Selatan. Proses subduksi lempeng Nazca di bawah lempeng Amerika Selatan menciptakan aktivitas vulkanik dan menghasilkan gunung berapi tinggi yang terus tumbuh seiring pergerakan lempeng. Aktivitas ini menghasilkan pegunungan yang tinggi dan beberapa puncak vulkanik tertinggi di dunia.
Kesimpulan
Gunung berapi tertinggi di Pegunungan Andes, seperti Nevado Ojos del Salado, Llullaillaco, Incahuasi, Tipas, dan Coropuna, menjadi saksi bisu akan kekuatan geologis Bumi. Tak hanya menjadi puncak-puncak tertinggi dengan keindahan yang memukau, tetapi juga menyimpan sejarah aktivitas vulkanik dan tantangan alam yang unik.
Terlepas dari risiko aktivitas vulkanik, gunung-gunung ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para pendaki, ilmuwan, dan pecinta alam dari seluruh dunia.
Keberadaan gunung berapi tertinggi ini juga menunjukkan betapa luar biasanya kekuatan alam yang terus membentuk permukaan Bumi. Dengan keindahan dan tantangannya, gunung berapi di Andes akan terus menarik perhatian, mengingatkan kita akan hubungan yang erat antara manusia, geologi, dan alam.*