RADAR JABAR – Pada bulan Oktober 2024, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat lonjakan tajam kejadian bencana dibandingkan bulan sebelumnya, dan Bencana ini mengakibatkan ratusan warga terkena dampak.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Hidayatulloh, menyebutkan bahwa sebanyak 114 bencana, baik bencana alam maupun non alam, telah terjadi sepanjang Oktober, meningkat signifikan dari hanya 66 kasus pada September.
Data yang disampaikan BPBD menunjukkan bahwa berbagai jenis bencana tersebar di enam kecamatan Kota Bogor. Kecamatan Tanah Sareal mengalami insiden terbanyak dengan 42 kejadian, disusul Kecamatan Bogor Barat sebanyak 32 kejadian.
Bencana yang paling dominan adalah pohon tumbang dengan total 36 kejadian, sementara angin kencang dan tanah longsor masing-masing tercatat 21 kejadian. Selain itu, BPBD juga menangani 17 kasus bangunan roboh, sembilan kebakaran, sembilan banjir, dan satu wilayah terdampak kekeringan.
BACA JUGA:BPBD Kota Bogor Siapkan Hunian Sementara untuk Korban Kebakaran di Kebon Kalapa
BACA JUGA:Status Tanggap Darurat Bencana Gempa di Kabupaten Bandung Berakhir, Ini Langkah BPBD
Bencana ini tidak hanya menimbulkan kerugian materi, tetapi juga berdampak langsung pada masyarakat Kota Bogor.
"Dari 114 insiden yang tercatat, sekitar 776 warga dari 223 kepala keluarga (KK) terkena dampaknya. Sebanyak empat warga mengalami luka ringan akibat kejadian ini," ungkap Hidayatulloh pada Sabtu (02/11/2024).
Lebih lanjut, fasilitas umum di Kota Bogor turut terdampak. Sebanyak tiga sarana pendidikan, satu tempat ibadah, dua kantor, dan satu jembatan mengalami kerusakan. Bahkan, jalan sepanjang 27 meter dan sejumlah kendaraan, yakni tujuh sepeda motor dan dua mobil, ikut terdampak.
"Selain itu, ada 128 rumah warga yang mengalami kerusakan dengan rincian 36 rumah terendam banjir, 41 rusak ringan, 29 rusak sedang, dan 22 rusak berat," tambahnya.
Dengan tingginya frekuensi bencana ini, BPBD Kota Bogor berkomitmen untuk terus meningkatkan kesiagaan, serta mengajak masyarakat tetap waspada dan selalu siap menghadapi ancaman bencana alam.
"Masyarakat diharapkan dapat melaporkan setiap kejadian segera, agar penanganan bisa dilakukan secara cepat dan efektif demi mengurangi dampak yang lebih luas," tutup dia.