Memukul kaki dianggap sebagai cara untuk memastikan bahwa pengantin pria cukup kuat dan sehat untuk menjalani malam pertama pernikahan serta tanggung jawab sebagai seorang suami. Meskipun tradisi ini terlihat konyol, suasana yang tercipta biasanya penuh dengan tawa dan kegembiraan.
4. Meludahi Pengantin Wanita - Kenya
Tradisi unik selanjutnya berasal dari Afrika, tepatnya di Kenya, di kalangan suku Maasai. Dalam tradisi ini, ayah dari pengantin wanita akan meludahi kepala dan dada putrinya sebelum pernikahan dimulai.
Meskipun meludah biasanya dianggap sebagai tindakan yang tidak sopan, dalam tradisi suku Maasai, hal ini dianggap sebagai bentuk berkah dan doa untuk masa depan pengantin wanita. Meludah dipercaya membawa keberuntungan, melindungi pasangan dari nasib buruk, dan menjauhkan mereka dari roh jahat.
Setelah menerima berkah tersebut, pengantin wanita akan meninggalkan rumah ayahnya dan berjalan menuju rumah suaminya tanpa menoleh ke belakang, sebagai simbol keberanian dan kesiapan untuk memulai kehidupan baru. Tradisi ini memiliki makna yang sangat mendalam bagi suku Maasai dan terus dilestarikan hingga saat ini.
5. Menyambut dengan Pecahan Piring - Jerman
Tradisi pernikahan yang satu ini mungkin terdengar aneh. Di Jerman, ada sebuah tradisi unik yang disebut Polterabend, di mana pihak calon mempelai pria akan memecahkan piring atau barang-barang yang terbuat dari porselen di rumah calon mempelai wanita sebelum pernikahan.
Biasanya, di depan rumah calon mempelai wanita telah dipersiapkan barang-barang seperti piring dan mangkuk. Ketika pihak calon mempelai pria tiba, barang-barang tersebut akan dipecahkan dengan cara dilemparkan ke tanah.
Setelah semua barang dipecahkan, pasangan pengantin harus bersama-sama membersihkan pecahannya. Tindakan ini memiliki makna simbolis yang mendalam, yakni sebagai tanda kerja sama dan kekompakan pasangan dalam menghadapi tantangan di masa depan.
6. Haldi Ceremony - India
Selanjutnya, ada tradisi pernikahan unik dari India yang dikenal sebagai Haldi Ceremony. Upacara ini merupakan bagian penting dari ritual pernikahan di India, di mana pengantin pria dan wanita dilumuri dengan pasta haldi atau kunyit yang dicampur dengan air dan minyak.
Pasta haldi ini dipercaya memiliki khasiat pembersihan, penyembuhan, dan membawa keberuntungan. Selain itu, kunyit diyakini dapat membuat kulit pengantin bersinar dan melindungi mereka dari energi negatif sebelum hari pernikahan.
BACA JUGA:Apa Itu Kirab dalam Pernikahan? Ini Penjelasannya!
BACA JUGA:8 Persiapan Penting bagi Calon Pengantin Menjelang Hari Pernikahan
Keluarga dan teman-teman dekat turut serta dalam upacara ini dengan melumuri tubuh pengantin sambil menyanyikan lagu-lagu tradisional. Tradisi ini tidak hanya memiliki makna simbolis yang kuat, tetapi juga menjadi momen kebersamaan yang penuh kegembiraan, di mana kedua keluarga bersatu untuk merayakan cinta dan kebahagiaan sebelum hari besar.
7. Melompati Sapu - Ghana
Tradisi unik berikutnya berasal dari Ghana dan dikenal sebagai melompati sapu. Tradisi ini dilakukan oleh pasangan pengantin sebagai bagian dari upacara pernikahan. Setelah upacara berlangsung, pasangan akan melompat bersama melewati sapu yang diletakkan di tanah.
Melompati sapu melambangkan awal yang baru dalam kehidupan pernikahan serta pembersihan dari masa lalu. Tradisi ini juga menandakan kesiapan pasangan untuk memulai kehidupan baru yang penuh tanggung jawab dan komitmen.
8. Melihat Hati Ayam - Mongolia
Di Mongolia, terdapat tradisi unik yang melibatkan seekor ayam. Dalam budaya Mongolia, calon pengantin harus bekerja sama untuk membunuh seekor ayam dan memeriksa hati ayam tersebut sebelum melanjutkan pernikahan. Tradisi ini bertujuan untuk meramal nasib pernikahan mereka di masa depan.
Pasangan pengantin akan memotong ayam bersama dan kemudian memeriksa hati ayam tersebut. Jika hati ayam sehat dan utuh, pernikahan mereka dianggap akan berjalan dengan baik dan penuh kebahagiaan. Namun, jika hati ayam rusak atau tidak sempurna, pasangan dianggap harus lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupan pernikahan mereka.