"Supaya sampah tidak langsung dibuang ke TPA. Jadi sisa residu yang dibuang ke TPA itu," ucapnya.
Dicky menyebutkan bahwa ke depan memang ada beberapa catatan yakni pengelolaan sampah diedukasi melalui programnya DLH Kabupaten Bandung serta disediakan alat pengolahan sampah, mulai dari insinerator hingga alat pencacah sampah.
"Dinas Lingkungan Hidup juga menyediakan kontainer supaya kontainer kosong itu diisi sampah untuk dipilah. Jika tahun 2025 mendatang DLH belum bisa menyediakan alat-alat pengolahan sampah itu, Disdagin bisa secara mandiri menyediakan alat-alat pengolahan sampah," tuturnya.
Pada kesempatan itu, lanjut Dicky, Pjs Bupati Bandung juga melaksanakan monitoring mobilisasi harga dan kebutuhan pokok.
"Alhamdulillah di Pasar Baleendah, ketersediaan kebutuhan pokok tidak ada barang yang langka. Kedua, harga stabil dan tidak ada harga tinggi melebihi HET (harga eceran tertinggi)," ujarnya.
"Monitoring ketersediaan kebutuhan bahan pokok itu supaya inflasi tetap harus dijaga supaya inflasi tidak tinggi." Imbuhnya. (ysp)