BACA JUGA:7 Rekomendasi HP Kamera Terbaik untuk Streaming Tiktok
Selain algoritma, TikTok memberikan pengalaman baru dalam menikmati musik. Seperti yang kita tahu, TikTok merupakan hasil akuisisi perusahaan ByteDance terhadap aplikasi Musical.ly, yang awalnya merupakan aplikasi lip-sync.
Dengan bergabungnya sistem Musical.ly dengan TikTok, tidak hanya lip-sync yang menjadi fokus, tetapi musik dan sound down telah menjadi elemen utama dalam konten-konten di aplikasi ini.
Video-video motivasi, ceramah religius, dan konten-konten komedi semuanya menggunakan musik. Dengan demikian, TikTok membuat audiens tidak hanya menikmati lagu dengan mendengarkannya, tetapi juga berinteraksi dengan lagu-lagu tersebut, entah itu melalui tarian atau kreasi lainnya yang berasal dari kreativitas para kreator.
Ini tentu saja mengubah standar dalam dunia musik, di mana para musisi harus berpikir kreatif untuk menciptakan musik atau lagu yang mudah didengar (easy listening) dan memiliki potensi untuk menjadi tren.
Itulah sebabnya banyak lagu viral di TikTok hanya menonjolkan bagian chorus-nya, sementara bagian awal atau akhir lagu tersebut terdengar biasa saja. Lagu-lagu dengan versi speed up yang sangat catchy juga turut berkontribusi.
Selain itu, TikTok telah menciptakan pola-pola yang memungkinkan audiens menikmati musik, yaitu Discovery yang membantu mencari musisi dari lagu-lagu yang sedang tren, Discovered yang memberikan kesempatan bagi musisi pemula untuk menemukan komunitasnya, dan Rediscovery yang menghidupkan kembali lagu-lagu lama menjadi tren baru. Pola-pola ini juga berperan dalam mengangkat nama-nama musisi dan artis pendatang baru.
Intinya, berkat algoritme dan tren di TikTok, para musisi—baik yang sudah terkenal maupun yang belum—menjadi lebih mudah dalam mempromosikan album-album baru mereka. Hal ini didukung oleh antusiasme pengguna yang semangat berinteraksi dengan lagu-lagu tersebut melalui pembuatan konten, sehingga konten-konten tersebut dapat menjadi populer atau muncul di halaman For You Page (FYP).
Dengan demikian, TikTok menjadikan musik, lagu, dan sound sebagai aspek utama dalam setiap kontennya. Para musisi yang awalnya kurang dikenal dapat menjadi terkenal, sementara lagu-lagu lama yang sudah redup bisa kembali populer. Musisi papan atas yang sempat meredup juga bisa kembali bersinar.
Dari data ini, bagaimana pendapat kalian? Apakah kalian merasa TikTok telah mengubah industri musik menjadi lebih baik atau sebaliknya? Apakah kalian termasuk orang-orang yang kini mengetahui lagu-lagu terkini kebanyakan melalui konten video pendek dari berbagai media sosial, yang ternyata sering kali berasal dari TikTok? Silakan berikan komentar kalian.
Inilah industri musik saat ini yang telah bergantung pada aplikasi TikTok. Ini membuktikan sekali lagi bahwa TikTok tidak bisa dianggap remeh karena dampaknya terhadap industri sangatlah besar, termasuk dalam industri musik.